66 Kelurahan di Kota Bogor Belum Bebas dari Aksi Buang Air Sembarangan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menerangkan dua kelurahan bebas ODF yakni Kelurahan Pabaton dan Kelurahan Rancamaya. Dia pun menargetkan jumlah wilayah ODF terus berkurang.
Pemerintah Kota Bogor terus mendorong pengentasan aksi buang air sembarangan atau Open Defecation Free (ODF). Pasalnya, dari 68 kelurahan se-Kota Bogor, baru dua di antaranya dinyatakan bebas ODF.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menerangkan dua kelurahan bebas ODF yakni Kelurahan Pabaton dan Kelurahan Rancamaya. Dia pun menargetkan jumlah wilayah ODF terus berkurang.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
"Kita ingin kelurahan bebas ODF terus bertambah. Selain angka ODF dari masing-masing kelurahan berkurang kita juga ingin yang benar-benar bebas, karena selama belum banyak kelurahan yang ODF maka kita tidak bisa mengharapkan menjadi kota sehat yang salah satu penilaian adalah kelurahan yang bebas ODF harus 80 persen atau 55 kelurahan," katanya, Minggu (16/4).
Saat ini, Pemkot Bogor fokus mengentaskan ODF di Kelurahan Kayumanis dan Kelurahan Mekarwangi di Kecamatan Tanah Sareal. Dia pun, memerintahkan perangkat daerah selaku koordinator terus melakukan pendampingan.
Untuk persoalan atau kendala yang dihadapi kata Syarifah, bisa dikonsultasikan dengan Dinas PUPR Kota Bogor atau Forum Kota Sehat karena sudah ada teknologinya untuk daerah yang dekat sungai atau daerah yang yang lahannya berair.
Untuk Camat Tanah Sareal dan lurah di Tanah Sareal, Syarifah juga menegaskan untuk melakukan pemetaan data, seleksi atau cleansing data sehingga memudahkan dalam bergerak dan menindaklanjuti berdasarkan data yang ada. Jangan sampai ada perbedaan data karena akan berdampak fatal.
“Camat koordinasikan dan cek kembali data yang ada dari setiap kelurahan. Data ODF yang ada di kecamatan, kelurahan dan puskesmas harus benar-benar sama. Menangani ODF dan stunting bukan pekerjaan yang biasa-biasa saja, harus menjadi perhatian kita semua dan bergerak bersama,” tegasnya.
Selain itu, Syarifah menilai dalam penanganan ODF di Kecamatan Bogor Timur jika dilihat secara geografis seharusnya bisa selesai oleh pihak kecamatan. Pasalnya, jumlah kelurahannya tidak terlalu banyak, selain itu letak dan potensi yang dimiliki dalam membantu penanganan ODF.
Khusus Kelurahan Tajur, Syarifah menyampaikan untuk didorong menjadi kelurahan bebas ODF atau ditargetkan bebas ODF atau BABS. Sementara untuk kelurahan yang lain diimbau tetap dan terus berupaya agar angka ODF bisa berkurang. Seperti di kecamatan-kecamatan sebelumnya, penanganan ODF berkaitan dengan penanganan stunting.
“Pertemuan hari tidak hanya ODF, tetapi juga stunting karena saling berkaitan. Di Kota Bogor ini secara total ada 2.630-an yang stunting dan untuk program tahap pertama kita upayakan untuk mengeliminir paling tidak untuk 1.000 orang atau setengahnya. Dalam penanganannya jangan hanya zero stunting tetapi upayakan zero new stunting,” kata Syarifah.
Selain itu, untuk penanganannya tidak hanya yang stunting tetapi juga menangani dan memonitor keluarga-keluarga risiko stunting agar tidak ada penambahan. Bersama kader PKK lakukan pemantauan dan pendataan para ibu-ibu hamil secara menyeluruh, perempuan calon pengantin dan bayi bawah dua tahun (baduta).
Camat Bogor Timur, Feby Darmawan melaporkan hasil validasi per 7 April 2023 di Kecamatan Bogor Timur. Penurunan ODF secara keseluruhan mencapai 19,83 persen. Sementara untuk capaian realisasi ODF dari jumlah sasaran 2.738 titik lokasi tersisa 2.195 atau 80,17 persen yang masih harus diintervensi.
“Ke depan kami mengharapkan adanya edaran terkait kegiatan percepatan penanganan dan pengentasan ODF untuk para pelaku usaha, sehingga mereka dapat berkontribusi secara maksimal dalam membantunya,” harapnya.
(mdk/fik)