Kekeringan di Kabupaten Bogor Meluas, 26 Kecamatan Krisis Air Bersih
Kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino terus meluas di Kabupaten Bogor. Hingga Senin (28/8), 89 desa dari 26 kecamatan telah meminta bantuan air bersih.
Kekeringan sebagai dampak fenomena El Nino terus meluas di Kabupaten Bogor. Hingga Senin (28/8), 89 desa dari 26 kecamatan telah meminta bantuan air bersih.
Kekeringan di Kabupaten Bogor Meluas, 26 Kecamatan Krisis Air Bersih
Merespons semakin meluasnya kekeringan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin memimpin rapat koordinasi penanggulangan kemarau di Gedung Serbaguna Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Senin (28/8).
Dalam rapat itu, Burhanudin mengumpulkan para camat, beserta stakeholder terkait untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih. Pasalnya, lebih dari 121.000 jiwa telah terdampak El Nino di Bumi Tegar Beriman.
Burhan memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menambah armada truk tangki air untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih. Burhan menyebut, Pemkab Bogor memiliki 18 unit truk tangki air yang dapat dikerahkan.
"Bisa digunakan itu dari damkar 10 unit, BPBD 4 unit, PDAM 3 unit dan PMI 1 unit. BPBD juga segera ajukan kebutuhan biayanya segera ajukan. Kita masih punya alokasi Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp50 miliar yang bisa dipakai."
Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin.
Burhan memerintah, bantuan air bersih segera didistribusikan mulai Selasa (29/9), meski beberapa wilayah Kabupaten Bogor mulai diguyur hujan. Bahkan, Burhan memerintahkan BPBD mengajukan dana BTT untuk estimasi kebutuhan selama satu bulan ke depan.
"Kita antisipasi hal terburuk jika kemarau berlangsung lebih lama. Menurut BMKG kan kemarau sampai September masih berlangsung, jadi coba BPBD hitung kebutuhan untuk penanggulangan kemarau selama satu bulan ke depan."
Sekda Kabupaten Bogor Burhanudin.
Sementara Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman menyatakan pasokan air bersih untuk masyarakat sudah berjalan dalam beberapa waktu belakangan, meski dengan ritme yang tidak terlaku intens, melihat skala prioritas.
"Sekarang untuk pengiriman semakin terpadu, jadi kita dibantu PDAM dan Damkar juga untuk mengirim bantuan air bersih. Memang kekeringan terus meluas. Kemarin hujan juga bukan karena masuk musim penghujan, tapi hasil teknologi modifikasi cuaca untuk mengurangi polusi," jelas Asep.