7 Murid SD di Kutai Timur keracunan, polisi segel penjualan permen
Tujuh murid SD, Rabu (9/8) kemarin, keracunan usai mengonsumsi permen. Mereka mengalami pusing, keringat dingin, hingga muntah-muntah, dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis.
Polisi bergerak cepat menyelidiki peristiwa keracunan yang menimpa tujuh murid SD, di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Sampel permen yang dikonsumsi para murid, diuji di laboratorium. Selain itu, polisi juga menyegel penjualan permen sebelum keluar hasil laboratorium.
Tujuh murid SD, Rabu (9/8) kemarin, keracunan usai mengonsumsi permen. Mereka mengalami pusing, keringat dingin, hingga muntah-muntah, dan segera dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis.
Para guru yang panik, segera mengamankan permen, yang diproduksi dari Guangdong, Tiongkok. Permen berbentuk tengkorak, dengan rasa strawberry.
"Kalau dari kemasannya, permen keras berperisa stroberi, dengan masa expired 18 Desember 2018," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (10/8).
Aparat Polres Kutai Timur, segera ke lokasi kejadian, untuk melakukan penyelidikan dugaan tujuh murid SD itu keracunan permen.
"Ya, masih diselidiki Polres Kutai Timur ya," ujar Ade.
Dikonfirmasi merdeka.com secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Andika Dharma Sena menerangkan, saat ini, personelnya tengah melakukan uji sampel permen di laboratorium.
"Dilangkahkan penyelidikan, dan hari ini kami periksakan di lab Balai Besar POM di Samarinsa, mencari tahu kandungan permen itu," kata Andika.
"Untuk sementara, penjualannya dan peredarannya kita segel, berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan. Sampai nanti diketahui hasil laboratorium," ujar Andika.
"Kalau hasilnya nanti ternyata mengandung bahan berbahaya, ya ditarik dari peredaran. Kalau hasilnya kandungannya aman, ya tidak masalah," tambah Andika.
Menurutnya, polisi tidak akan terburu-buru menyimpulkan dugaan keracunan. "Lihat dulu hasil laboratorium. Sebab, dari tujuh orang murid yang mual-mual, dua di antaranya memang sudah sakit," demikian Andika.