71 Pelajar Peserta Ujian di Timor Tengah Selatan Keracunan Makanan
Puluhan pelajar SMPN Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), keracunan usai mengkonsumsi menu makan siang.
Puluhan pelajar SMPN Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), keracunan usai mengkonsumsi menu makan siang.
Para pelajar ini sempat menikmati nasi bungkus untuk makan siang di SMPN Amanuban Selatan dalam kegiatan Ujian AKM (Asismen Kompetensi Minimum), gabungan tiga sekolah.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Rampokan Macan dilakukan? Sejarah Rampokan macan dilakukan bertepatan dengan hari raya ketupat.
-
Apa itu Kesenian Kutukuprak? Secara umum, Kutukuprak merupakan seni teater tradisional yang berkembang di wilayah timur Sumedang. Pertunjukannya melibatkan para pemain yang berlakon dan menceritakan kisah sehari-hari. Semakin meriah lantaran ada musik yang mengiringinya.
-
Kenapa kucing muntah cacing? Penyebab kucing muntah cacing, biasanya terjadi karena infeksi jenis cacing parasit di dalam tubuhnya. Seperti cacing gelang, cacing, tambang, cacing pita, atau cacing hati. Dari beberapa jenis ini, yang paling umum menyebabkan infeksi adalah cacing gelang.
"10 orang korban diopname dan 61 orang diobservasi selama 1 x 24 Jam oleh dokter dan staf Dinas Kesehatan Kabupaten di Puskesmas Panite," kata Kapolsek Amanuban Selatan Ipda Maks Tameno kepada wartawan, Selasa (5/10).
Ujian AKM diikuti siswa dari SMPN Satu Atap Hautenu Desa Oekiu, Kecamatan Amanuban Selatan, SMPN Kobekaka, Desa Enoneten, Kecamatan Amanuban Selatan dan SMP Amsal Fatububut, Desa Oe Ekam, Kecamatan Noebeba.
Ada 71 orang siswa yang menjadi korban keracunan makanan dari tiga sekolah yakni, siswa SMPN Satu Atap Hautenu berjumlah 21 orang, siswa SMPN Kobekaka 40 orang dan SMP Amsal 10 orang.
Maks Tameno mengatakan, pada Senin (4/10) sekitar pukul 11.00 WITA, Mace Tobe selaku seksi konsumsi dari SMPN Amanuban Selatan memesan 117 nasi bungkus dengan lauk bervariasi seperti ikan, telur, daging ayam dan daging babi di Kedai 88 Panite, Kecamatan Amanuban Selatan.
Para siswa dan siswi dari tiga sekolah serta guru menikmati makan siang sekitar pukul 13.00 WITA. 10 menit usai menikmati makan siang ini, para siswa siswi mulai mual-mual, kepala sakit, gatal-gatal, pusing dan muntah-muntah.
Guru dari masing-masing sekolah kemudian mengantar para korban ke Puskesmas Panite dan ditangani dr. Vinolia Sanam, kepala puskesmas Panite bersama para perawat.
Para perawat bersama dokter kemudian memeriksa satu per satu korban sebagai tindakan pertama.
Ketua tim penanganan Puskesmas Panite dipimpin Kepala Puskesmas dr. Vinolia Sanam melakukan penanganan medis berupa observasi dan memberikan infus.
Para siswa yang harus menjalani perawatan ada enam orang dari SMP Kobekaka yakni, Jire Nau (14), Marli Tse (13), Ogrido Tamonob (13), Fransina Sesfaot (14), Margarita Suni (13) dan Seprianto Tamonob (14).
Tiga orang siswa dari SMP Satap Hautimu yakni, Maya Ora (15), Nahor Fina (14) Rifin Boimau (14). Serta satu siswi dari SMP Amsal Fatububut yakni Novi Tefa (13).
Pihak Puskesmas memanggil Norlina Moi, Dina Raja dan Adi Tateni yang membantu di Kadai 88 untuk dimintai keterangan.
Pihak Puskesmas juga memanggil pemilik Kadai 88, Agustina Konay namun yang bersangkutan berada di Soe, ibu kota Kabupaten TTS.
Sejumlag staf Dinas Kesehatan Kabupaten TTS juga datang melakukan wawancara dengan korban di ruangan opname dan yang sedang diobservasi.
Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian dan mengumpulkan keterangan, serta menginterogasi Agustina Konay selaku pemilik Kedai 88.
Staf Dinas kesehatan Kabupaten TTS juga telah mengambil sampel dari sisa makanan yang di konsumsi para korban untuk diuji di laboratorium.
Baca juga:
Puluhan Warga di Galesong Utara Takalar Keracunan, Satu Orang Meninggal
Pengawetan Makanan Secara Kimia dan Fisik, Ketahui Metodenya Sesuai Jenis Bahan
Keracunan Massal di Karawang, Korban Meninggal Bertambah Jadi 3 Orang
Korban Tewas Akibat Keracunan saat Pengajian di Karawang Bertambah Jadi 2 Orang
Puluhan Warga Karawang Keracunan, 1 Orang Meninggal
Berkas Lengkap, Kasus Sate Sianida Segera Disidangkan