73 Warga Sleman keracunan usai buka puasa bersama di Masjid
Ketua Takmir Masjid Al Ma'ab, Abdul Jalal mengatakan warga yang keracunan sempat mengeluhkan pusing, sakit perut dan mual.
Sekitar 73 orang warga di Dusun Caren, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman mengalami keracunan usai menyantap makanan berbuka atau takjil di Masjid Al Ma'ab pada Jumat (1/6). Para korban baru merasakan sakit sehari berikutnya, Sabtu (2/6).
Ketua Takmir Masjid Al Ma'ab, Abdul Jalal mengatakan warga yang keracunan sempat mengeluhkan pusing, sakit perut dan mual. Puluhan korban dibawa ke rumah sakit terdekat.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa kue ini diburu saat bulan Ramadan? Bulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
-
Apa masalah pencernaan yang rentan terjadi saat puasa Ramadan? Masalah pencernaan seperti diare atau sembelit rentan terjadi pada saat bulan Ramadan.
"Buka bersamanya pada Jumat (1/6) kemarin. Tetapi warga baru merasakan gejala keracunan pada Sabtu (2/6). Sabtunya ini berbeda-beda, ada yang dini hari sudah mengeluh keracunan ada yang siang. Kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat," ujar Abdul saat dikonfirmasi, Minggu (3/6).
Sementara itu, Kapolsek Berbah, Kompol Agus Zaenudin menuturkan, dari catatan petugas, 73 korban keracunan harus mendapatkan perawatan di RS. Agus merinci, dari 73 orang tersebut, 12 orang hanya menjalani rawat jalan, sedangkan sisanya menginap di RS.
Saat ini, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian ini. Polisi telah memeriksa dua orang juru masak yang membuat menu berbuka puasa di Masjid Al Ma'ab.
"Baru 2 orang dimintai keterangan. Yang dimintai keterangan 2 orang sebatas saksi. Kan tukang masak ada 3. Yang 1 ikut ke RS juga (keracunan) jadi baru 2 yang dimintai keterangan," papar Agus.
Menurut salah seorang warga Dusun Caren, Erot Riyadi (38) menjelaskam, acara buka puasa bersama di masjid sudah menjadi tradisi di Bulan Ramadan. Biasanya, setiap hari ada tiga kepala keluarga yang memasak atau menyediakan menu berbuka puasa di masjid.
"Kemarin itu menunya (menu makanan yang menyebabkan keracunan massal) nasi kotak. Lauknya ada telur balado, sayur dan mie," tandas Riyadi.
Baca juga:
13 Mahasiswa UPH korban keracunan makanan saat acara wisuda sudah pulih
64 Mahasiswa UPH keracunan, pihak vendor bisa dipidana
64 Mahasiswa UPH keracunan, sampel nasi goreng dicek di laboratorium
Diduga keracunan, mahasiswa UPH muntah-muntah usai santap nasi di acara wisuda
Kasus keracunan Tutut di Bogor, pembuat dan penjual ditetapkan tersangka