81 Korban AirAsia warga Surabaya, Risma berkantor di Juanda
Risma juga meminta kepada aparat untuk mengamankan dan menjaga aset-aset penumpang AirAsia yang satu keluarga.
Sejak dua hari ini, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, masih sibuk mendata warganya yang menjadi korban Pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura. Pesawat yang dipiloti Iriyanto ini, mengalami lost contact pada Minggu pagi kemarin (28/12), dan hingga saat ini belum diketahui posisinya.
Sementara Risma, selaku wali kota merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan seluruh warganya, termasuk yang menjadi penumpang pesawat nahas itu. Dia pun memutuskan berkantor sementara di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Pemkot mendirikan posko informasi AirAsia.
Risma tampak berkomunikasi dengan keluarga korban yang mengaku sebagai warga Surabaya. "Ya ini gimana, kok nggak cocok dengan identitasnya. Tapi bener dia warga Manukan. Nanti akan kita cocokkan," kata Risma kepada salah satu keluarga korban yang melapor ke Posko Pemkot Surabaya di Terminal 2 Bandara International Juanda Surabaya, Senin (29/12).
Wali kota yang dijuluki Singa Betina ini merinci, dari data yang masuk Minggu malam kemarin, ada sekitar 77 warga Surabaya yang ikut menumpang AirAsia nahas tersebut. "Sampai sekarang ada tambahan, sekarang sudah ada 81 warga Surabaya," katanya.
Seperti diketahui, Minggu pagi kemarin AirAsia yang ditumpangi 155 penumpang itu, dikabarkan hilang kontak setelah take off dari Bandara Juanda. Dan hingga saat ini, posisi bangkai pesawat belum juga ditemukan.
Dalam hal ini, Risma juga meminta kepada aparat untuk mengamankan dan menjaga aset-aset penumpang AirAsia yang satu keluarga. Sebab menurut Risma, rumah para korban dalam keadaan kosong.