9 Hari Buron, Pembakar Istri Diringkus di Tempat Persembunyian
9 Hari Buron, Pembakar Istri Diringkus di Tempat Persembunyian. Ayah empat anak ini ditangkap setelah sembilan hari dalam pelariannya di Kota Makassar. Saat proses penangkapan, Abdul sempat berusaha kabur padahal sudah diberi tiga kali tembakan peringatan.
Abdul Arham, (45), warga Kelurahan Lalolang, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, pelaku bakar istrinya, Andi Umrah, (36) akhirnya diringkus polisi. Abdul diciduk dari persembunyiannya di salah satu rumah di kompleks Pondok Indah, Jl Inspeksi kanal, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Selasa malam, (4/12) pukul 23.55 wita.
Ayah empat anak ini ditangkap setelah sembilan hari dalam pelariannya di Kota Makassar. Saat proses penangkapan, Abdul sempat berusaha kabur padahal sudah diberi tiga kali tembakan peringatan.
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan jejak kaki raksasa ditemukan di Pingyan? Jejak kaki manusia raksasa ini ditemukan oleh sekelompok fotografer pada Agustus 2016, yang memicu spekulasi tentang asal-usul dan kebenaran di balik jejak kaki tersebut.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
"Pelaku keluar dari pintu, sementara rumah sudah dikepung. Tiga kali dilepaskan tembakan peringatan namun tidak digubris akhirnya kita lumpuhkan dengan menembak kakinya. Setelah itu dibawa ke RS Bhayangkara dan pagi ini menuju Kabupaten Barru," kata AKBP Burhaman yang dikonfirmasi, Rabu (5/12).
Rumah tempat bersembunyi oleh pelaku ini tidak diketahui pasti milik keluarga atau bagaimana. Sempat terdengar satu suara orang lain saat proses penangkapan tetapi tidak sempat diinterogasi karena perhatian fokus ke pelaku yang berusaha melarikan diri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, tindak pembakaran istri terjadi, Senin pagi lalu, (26/11). Abdul Arham menyiram istrinya, Andi Umrah dengan bensin jenis Pertalite, setelah itu disulut api. Setelah itu Abdul Arham langsung melarikan diri.
Tindakan ini disaksikan langsung oleh anaknya yang masih SD. Saat peristiwa itu terjadi, istri pelaku berhadapan dengan anaknya untuk memasangkan sepatu sembari menunggu jemputan becak motor buat ke sekolah. Saat itu korban Andi Umrah disiram dan dibakar dari arah belakangnya sehingga luka bakar yang dialaminya lebih banyak di bagian punggung dan tangan. Korban selamat setelah dirawat di RSUD Barru dan dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
"Motif pelaku membakar istrinya didasari sakit hati karena istrinya menggugat cerai," kata AKBP Burhaman.
Atas perbuatannya itu pelaku dijerat pasal 351 ayat 1 KUHP tentang Tindak Penganiayaan Berat dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.
Baca juga:
Kondisi Istri Korban Dibakar Suami di Sulsel Mulai Membaik
Marah Digugat Cerai, Suami Bakar Istri Pakai Bensin di Depan Anak
Pembunuh Anak Kandung di Kubu Raya Kalbar Tidak Alami Gangguan Jiwa
Suami di Kebumen Bunuh Istri Lantaran Kesal Selalu Ditagih Uang Perawatan Salon
Senjata Makan Tuan, Ibnu Tewas Terkena Bom Ikan Usai Meledakkan Kepala Istri Sirinya