9 Media versi Komnas Perempuan giring opini hakimi korban perkosaan
31 Persen mengungkap identitas korban, termasuk mengungkap identitas pelaku yang masih anak sebanyak 20 persen.
Komnas Perempuan mencatat, pemberitaan mengenai kekerasan, media masih belum memenuhi kaidah kode etik jurnalistik. Sejumlah pelanggaran yang ditemukan Komnas Perempuan adalah, masih banyak media yang mencampurkan fakta dengan opini.
"Sebanyak 38 persen media mencampur fakta dan opini, 31 persen mengungkap identitas korban, termasuk mengungkap identitas pelaku yang masih anak sebanyak 20 persen," kata anggota Komnas Perempuan Mariana Amiruddin saat memaparkan analisis media terhadap pemberitaan kekerasan terhadap perempuan, di Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (1/6).
Mariana menjelaskan, analisis media ini dilakukan terhadap sembilan media, Pos Kota, Indopos, Republika, Koran Sindo yang merupakan media cetak. Sisanya, Jakarta Post, Jakarta Globe, Kompas, Koran Tempo, dan Media Indonesia merupakan media online. Kesembilan media ini, lanjutnya, masih menggiring pembacanya untuk menghakimi korban.
"Media juga terlalu cepat mengambil kesimpulan dengan menggunakan kalimat yang menarik perhatian pembacanya," ujarnya.
Mariana menerangkan, dari analisis media terkait pemberitaan kekerasan seksual yang dilakukan selama Juli hingga Desember 2015, Komnas Perempuan menemukan data bahwa, berita perkosaan paling banyak dimuat, dengan persentase hingga 45 persen, pelecehan seksual 34 persen, dan perdagangan perempuan untuk tujuan seksual sebanyak 10 persen.
Selain itu, lanjut Mariana, sejumlah pelanggaran masih banyak dilakukan media, di antaranya menggunakan diksi yang bias sebesar 29 persen dan mengungkap identitas korban sebesar 19 persen.
Dari analisis media tersebut, Pos Kota menempati urutan pertama media yang paling banyak memberitakan kekerasan seksual dengan 101 berita, disusul Kompas online 66 berita, Tempo online 32 berita, Indopos 26 berita, Koran Sindo 15 berita, Jakarta Post 14 berita, Republika 9 berita, Media Indonesia 8 berita, dan Jakarta Globe 3 berita.