Acara Pernikahan dan Pemakaman, 361 Warga Pedalaman di Kaltara Positif Covid
Ia mengatakan bahwa kontak erat yang terjadi pada warga Apau Kayan adanya acara pernikahan dan ada upacara orang meninggal dunia.
Sebanyak 361 warga pedalaman wilayah Apau Kayan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Malaysia terpapar Covid-19.
"Jumlah warga Apau Kayan yang positif Covid-19 sebanyak 361 orang, penyebarannya disebabkan kontak erat," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Usman saat dihubungi dari Tarakan, dilansir Antara, Sabtu (10/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Ia mengatakan bahwa kontak erat yang terjadi pada warga Apau Kayan adanya acara pernikahan dan ada upacara orang meninggal dunia. "Saat ini tim kesehatan dari Pemkab Malinau dan Pemprov Kaltara sudah dikirim ke lokasi," kata Usman.
Tim tenaga kesehatan yang dikirim ke lokasi menggunakan transportasi pesawat perintis sebanyak 19 orang dengan membawa peralatan medis dan obat-obatan. Selain dari tenaga kesehatan, ikut pula tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltara (BPBD) mereka membawa masker serta Alat Pelindung Diri (APD).
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltara Norhayati Andris mengatakan jumlah warga Apau Kayan yang meninggal dunia sebanyak delapan orang. "Saya sudah mendapatkan laporan bahwa ada delapan warga Apau Kayan yang meninggal dunia," kata Norhayati.
Dia meminta pada Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk meneliti apakah Covid di wilayah Apau Kayan ini merupakan varian baru, karena penyebarannya cepat sekali.
"Jadi doa kita itu bukan (varian baru). Saya juga prihatin dengan warga di sana (Apau Kayan), sudah daerah perbatasan, kemudian transportasinya hanya menggunakan pesawat perintis," kata Norhayati.
Selain itu, tenaga kesehatan di kawasan tersebut jumlahnya terbatas di saat wabah Covid-19 melonjak di Apau Kayan. Dikatakannya bahwa di Apau Kayan hanya memiliki dua orang dokter dan hanya beberapa orang tenaga kesehatan. Dari tenaga kesehatan yang ada, sudah ada yang terpapar Covid-19.
Baca juga:
Pentingnya Mewaspadai Gejala Usai Masa Isolasi Covid-19
Dishub DKI Minta Anggaran Jalur Sepeda Tak Kena Refocusing untuk Penanganan Covid-19
PPP Nilai Saran Gedung DPR Jadi RS Darurat Covid-19 Tidak Rasional
PKB: Gedung DPR Dijadikan RS Darurat Tak Selesaikan Masalah
RS Penuh, Pasien Positif Covid-19 Meninggal di Mobil
Kritik Ibas Dinilai Mengingatkan Pemerintah supaya Optimal Menangani Pandemi Covid-19