Acara Pesta Kesenian Dibuka Megawati Bukan Jokowi, Ini Penjelasan Gubernur Bali
Gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023 di depan Monumen Bajra Sandi, Lapangan Puputan Niti Mandala, Renon, Kota Denpasar, Minggu (18/6) kemarin, dibuka oleh Megawati Soekarnoputri, bukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV tahun 2023 di depan Monumen Bajra Sandi, Lapangan Puputan Niti Mandala, Renon, Kota Denpasar, Minggu (18/6) kemarin, dibuka oleh Megawati Soekarnoputri, bukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan terkait hal tersebut. Menurutnya, Koster sebagai kepala daerah memiliki wewenang untuk menentukan siapa yang membuka acara tersebut.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Kan tidak ada ketentuan yang mengharuskan siapa yang harus membuka, itu kan kebijakannya gubernur," kata Koster saat ditemui wartawan seusai rapat Paripurna ke-19 di Gedung DPRD, Bali, Senin (19/6).
Dia juga menerangkan, alasan mengundang Megawati adalah sebagai Presiden Republik Indonesia ke-V dan juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, serta Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Beliau punya arahan yang sangat baik untuk menjaga budaya Bali dan pembangunan pariwisata Bali, agar Bali ke depan ini ajeg (kokoh) kan luar biasa," ujarnya.
Acara yang berlangsung kemarin dibuka oleh Megawati. Pembukaan PKB XLV juga dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga serta Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo dan pejabat lainnya.
Selain soal pembukaan PKB, Wayan Koster juga menanggapi soal permintaan Megawati agar tidak menampilkan tarian Bali dalam acara atau event di hotel.
Koster menjelaskan, bahwa yang dimaksud oleh Megawati tarian yang tidak boleh ditampilkan di hotel adalah tarian tradisi dan tarian upacara adat yang tidak boleh dikomersilkan.
"Maksudnya tari-tarian yang berkaitan tradisi, upacara, jangan dikomersilkan," terang Koster.
Dia menyebutkan, bahwa yang boleh ditampilkan di hotel adalah tarian ciptaan. "Tentu harus ada tari-tarian yang memang untuk dibawa ke hotel, tari-tarian yang ciptaan, bukan tari-tarian tradisi," ujarnya.
Megawati menyampaikan soal tarian tersebut saat memberikan sambutan dalam pembukaan PKB. Megawati menilai, bahwa tarian Bali saat ditampilkan di acara-acara hotel akan kehilangan rohnya.
"Tadi di jalan saya bilang waktu kemarin pada Bapak Koster, tolonglah jangan tarian Bali dibawa-bawa ke hotel, saya tidak setuju. Kenapa, karena akan kehilangan rohnya karena sudah dipotong tidak lagi berada di tangan sekaa gong, sekaa gong. Karena saya tahu sekali, saya ikut menari, ayah saya menyuruh kami menari," kata Megawati.
"Saya tahu tari Bali, tari Legong Keraton, Pendet dan lain sebagainya. Kemarin, secara tidak langsung, saya membuat kritik karena apa, karena tidak ada maestro lagi, maestro (itu) guru mumpuni," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya saat melihat tarian Bali saat ini, hanya fisiknya yang menari tapi jiwanya tidak. Padahal menurutnya jika menari fisik dan jiwanya harus menjadi satu.
"Jadi, kalau saya lihat tarian Bali sekarang itu hanya fisiknya yang menari tidak dengan jiwanya. Padahal itu mesti jadi satu, fisik dan jiwa," ungkapnya.
(mdk/cob)