'Ada tiga sampai empat orang teriak ada kereta mau tabrakan'
Mahasiswa Universitas Indonesia Putut (19) berurusan dengan polisi karena pecahkan kaca KRL usai dengar teriakan.
Seorang penumpang Kereta Api Rel Listrik Nomor 1554 Jurusan Tanah Abang-Bogor yang memecahkan kaca salah satu gerbong kereta seorang Mahasiswa Universitas Indonesia bernama Putut (19). Putut sempat diamankan petugas Polsek Pancoran terkait ulahnya tersebut.
Usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polsek Pancoran, Putut menceritakan awal kejadian tersebut hingga dirinya dibawa petugas KAI dan dimintai keterangan polisi. Putut mengatakan kejadian itu bermula ketika dirinya tengah naik kereta Jurusan Tanah Abang-Bogor, untuk menuju kampusnya di UI Depok, Jawa Barat.
"Saya naik kereta api mau ke kampus menjelang Stasiun Duren Kalibata kemudian ada orang yang teriak ada kereta yang tabrakan," kata Putut kepada merdeka.com, di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (7/1).
Putut yang saat itu duduk di bangku gerbong enam langsung panik usai mendengar teriakan tersebut. Mahasiswa semester satu jurusan Ilmu Politik ini pun langsung bergegas mencari tempat yang menurutnya aman menuju gerbong belakang.
"Kemudian anak saya mencari gerbong yang paling belakang untuk menyelamatkan diri karena panik itu," timpal Topo (57) ayah Putut.
Disaat gerbong ketujuh itulah Putut memecahkan kaca menggunakan tabung pemadam kebakaran guna menyelamatkan diri. Namun dia tak tahu penumpang lain mengikuti aksinya atau tidak. Hanya saja sepengetahuannya ada penumpang lain juga yang memecahkan kaca dengan menggunakan kaki.
Putut yang saat ditemui masih menggunakan pakaian lengkap menuju kampus itu tak banyak mengingat kondisi para penumpang saat itu. Akan tetapi seingetnya para penumpang langsung ikut berhamburan menyelamatkan diri menuju gerbong yang dianggap aman.
Mengenai siapa orang yang menghembuskan insiden tabrakan kereta itu remaja berambut ikal itu pun tak mengetahui secara pasti. Hanya seinget dirinya saat mendengar itu dia tengah berada di gerbong enam.
"Ada tiga sampai empat oranglah yang teriak ada kereta mau tabrakan," kata Putut.
Ketika ditemui kondisi bicara remaja itu memang sedikit terbata-bata atau cadel. Namun menurut Topo karena panik dan insting menyelamatkan diri itulah makanya anaknya berbuat demikian.
"Anak saya langsung diam dipojokan soalnya agak kaget. Tetapi malah disangka biang kerok," kata Topo.
Sebelumnya diberitakan perjalanan kereta Commuter Line tujuan Bogor, Rabu (7/1) siang tadi sempat dihebohkan dengan salah seorang penumpang kereta yang datang dari arah Jatinegara berteriak akan ada tabrakan.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB tadi. Saat itu posisi kereta sedang beberapa saat lagi akan masuk ke Stasiun Duren Tiga, Kalibata.
"Padahal kereta enggak ada masalah apa-apa. Tapi tiba-tiba dari gerbong atau kereta 6, ada yang teriak, kereta mau tabrakan," kata Humas KCJ, Eva Chairunnisa, kepada merdeka.com.
Teriakan itu membuat penumpang panik. Di tengah kepanikan itu, tiba-tiba seseorang datang bawa alat pemadam api. Alat itu langsung dipakai untuk memecahkan kaca.
"Sekarang orangnya masih diperiksa di Polsek Pancoran, tapi kalau yang teriak kabur, ini yang sedang kita cari," tambahnya.
Beberapa kaca yang pecah dimanfaatkan beberapa orang yang panik untuk keluar kereta menuju peron. Akibatnya beberapa orang terluka.
"Dampaknya tidak ada, cuma 10 menit tadi berhenti, untuk turunin penumpang. Setelah itu kereta berjalan lagi ke Depo Depok untuk kacanya diperbaiki," pungkasnya.