Agung Laksono Percaya Isu Budek Buta Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Agung menegaskan, tidak ada maksud Ma'ruf memanas-manasi penyandang disabilitas. Penggunaan kata budek dan buta, hanya untuk penegasan
Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional, Agung Laksono, tidak yakin elektabilitas pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin bakal menurun hanya karena ucapan buta dan budek sang cawapres. Ma'ruf disebut tak bermaksud menyinggung individu.
"Oh tidak. Karena dia tidak tujukan pada orang," ujar Agung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
Agung menegaskan, tidak ada maksud Ma'ruf memanas-manasi penyandang disabilitas. Penggunaan kata budek dan buta, hanya untuk penegasan
"Saya kira itu juga ga ada maksud untuk memanas-manasi tapi lebih pada penegasan saja," ucapnya.
Agung menilai sebaiknya segera diluruskan kepada masyarakat. Menurutnya, penggunaan kiasan demikian juga patut dikurangi supaya tak timbul persepsi beragam dari masyarakat.
"Saya kira ya baiklah kalau seperti itu kita hindrarkan hal-hal yang bisa menimbulkan persepsi berbeda-beda di masyarakat. Saya setuju kalau bahasa santun. Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi seperti itu," pungkasnya.
Penyandang disabilitas melakukan aksi protes kepada cawapres Ma'ruf Amin terkait ucapan "budek dan buta". Mereka menuntut permintaan maaf karena merasa tersinggung. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun menyatakan bahwa perkataan Ma'ruf itu bisa menyinggung penyandang disabilitas.
Menanggapi hal ini Ma'ruf pun heran mengapa harus meminta maaf. Padahal ucapan yang dimaksud adalah buta hati terhadap keberhasilan pemerintah Joko Widodo.
Baca juga:
Timses Jokowi Sebut Doa Sutrisno ke Ma'ruf Bukti Ada Beda Pilihan di Internal PAN
Disebut Pernah Minta PAN Tak Dukung Jokowi, Soetrisno bilang 'Tanya rumput bergoyang'
FX Rudy Sebut Poster Jokowi Bermahkota Pelecehan Terhadap Kepala Negara
Ma'ruf Amin: Tuli, Budeg, Buta, Bukan Matanya, Tapi Buta Hatinya
PBNU: Dakwah Menebar Kebencian Bukan Ajaran Nabi Muhammad
Menantu Jokowi Hadiri Maulid Nabi di Rumah Ma'ruf Amin
Sekjen PKB Merapat ke Rumah Ma'ruf Amin