Ahli: Antibodi Penyintas Covid-19 Bertahan Tiga Hingga Delapan Bulan
Antibodi aktif terjadi setelah seseorang terinfeksi suatu penyakit dan memperoleh kekebalan. Sedangkan yang pasif terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta.
Ahli sekaligus dokter spesialis penyakit dalam konsultasi alergi imunologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof Iris Rengganis mengatakan antibodi para penyintas COVID-19 hanya bisa bertahan selama tiga hingga delapan bulan.
"Antibodi penyintas COVID-19 tidak akan bertahan lama, setelah itu akan menurun," kata Prof Iris Rengganis saat diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Kamis (4/2).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
Saat ini para penyintas COVID-19 atau orang yang berhasil pulih dari penyakit tersebut memang belum menjadi prioritas pemerintah untuk mendapatkan vaksin.
"Namun, setelah itu kita harapkan kelompok ini dapat divaksinasi. Sebab, antibodi alamiahnya sudah mulai turun," kata Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) tersebut.
Secara umum, imunitas terbagi menjadi dua. Pertama, imunitas alamiah atau natural dan imunitas yang didapat.
Imunitas alamiah juga tergolong dua, yakni aktif dan pasif. Antibodi aktif terjadi setelah seseorang terinfeksi suatu penyakit dan memperoleh kekebalan. Sedangkan yang pasif terjadi dari ibu ke janin melalui plasenta.
Selanjutnya imunitas yang didapat juga terbagi dua, yakni aktif dan pasif. Untuk aktif didapatkan atau terbentuk setelah pemberian vaksin. Perlu diketahui antibodi tidak serta merta langsung terbentuk pascadisuntik, karena membutuhkan waktu minimal 14 hingga 28 hari.
Sedangkan imunitas yang didapat kategori pasif, merujuk kepada pemberian antibodi langsung. Dalam hal ini tubuh tidak perlu membentuk antibodi seperti yang aktif, misalnya plasma konvalesen.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan sasaran pemberian vaksin kepada 181,5 juta masyarakat untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Terkait prioritas pemberian vaksin, Siti Nadia mengatakan akan merujuk kepada data-data epidemiologi, kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) serta rekomendasi WHO.
Baca juga:
Kemenkes: 717.647 Orang Telah Divaksinasi Covid-19
PPKM di Sleman Efektif Tekan Laju Penularan Covid-19
Gelar Pesta Pernikahan di 2021 Belum Aman dari Covid-19
Menkes Budi Gunadi: Cara Atasi Pandemi dengan Kurangi Laju Penularan
Pokja KIPI Minta Warga Garut Tidak Khawatir dengan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Dinkes Solo Usul Biaya Tes Screening Pendonor Plasma Konvalesen Masuk APBD