Airlangga Sebut Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Peringkat ke-6 Dunia
Airlangga menyebutkan sebanyak 105,7 juta dosis vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat per Minggu (5/9).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan jumlah vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh Indonesia saat ini telah mampu menduduki peringkat ke-6 secara global.
“Indonesia berada di peringkat ke-6 dunia, namun kita tetap harus waspada dan harus berupaya keras untuk percepatan vaksinasi,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta dilansir Antara, Senin (6/9).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Airlangga menyebutkan sebanyak 105,7 juta dosis vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat per Minggu (5/9), meliputi 66,78 juta dosis vaksin pertama dan 38,22 juta dosis vaksin kedua.
Selain itu, vaksinasi dosis ketiga sebagai booster kepada tenaga kesehatan juga telah dilakukan kepada 713.068 orang sedangkan vaksinasi anak usia 12-17 tahun telah dilakukan kepada 2,77 juta anak dengan dosis pertama dan 1,9 juta anak dosis kedua.
Ia memastikan pemerintah akan terus mengakselerasi percepatan vaksinasi termasuk kepada penduduk usia lanjut usia dan masyarakat umum khususnya usia di atas 12 tahun dan ibu hamil.
“Kita harus tetap berupaya keras untuk percepatan vaksinasi terutama untuk penduduk usia lanjut. Pemerintah akan terus merumuskan strategi percepatan untuk melindungi kelompok tersebut,” tegasnya.
Akselerasi vaksinasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan rasa percaya diri masyarakat untuk beraktivitas kembali sehingga roda perekonomian dapat bergerak dan pemulihan bisa terjadi.
Ia menuturkan vaksinasi merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang harus dibarengi dengan peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam penerapan PPKM termasuk langkah 3M dan 3T.
Ia menjelaskan dampak positif dari percepatan vaksinasi dan penerapan PPKM telah terlihat dengan adanya penurunan jumlah kasus aktif serta penurunan kasus tingkat sedang hingga berat.
Untuk tingkat kesembuhan nasional telah mencapai 92,8 persen yang berarti lebih besar dari tingkat kesembuhan global sebesar 89,4 persen.
Jumlah kasus aktif nasional juga menurun 65,3 persen dibandingkan awal PPKM leveling pada 9 Agustus lalu dengan BOR nasional dalam seminggu ini turut terjadi penurunan sebesar 76 persen.
“Semoga kerja sama yang baik dari semua pihak dapat terus dikembangkan sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” tutup Airlangga.
Baca juga:
Wamenkes: Vaksinasi Penting Menjamin Kematian akan Menurun pada Mereka Terkena Covid
Vaksinasi Massal Tingkat RW di Kota Tangerang Targetkan 300 Dosis per Hari
78 Persen Narapidana di Lapas Sulsel Divaksinasi Covid-19
Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan di Kendari Capai 47 Persen
Penelitian: Air Susu dari Ibu yang Telah Divaksinasi Mengandung Antibodi Covid