Aksi Panglima TNI unjuk gigi pimpin evakuasi air asia
Setelah tiba di Lanud Iskandar Pangkalanbun, Jendral bintang empat ini langsung terbang dengan menggunakan helikopter.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko terbang dari Halim Perdanakusuma, Jakarta ke Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1) kemarin. Kedatangan Moeldoko untuk memimpin langsung operasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 dan pencarian black box di dasar laut Selat Karimata.
Setelah tiba di Lanud Iskandar Pangkalanbun, Jendral bintang empat ini langsung terbang dengan menggunakan helikopter ke lokasi pencarian. Moeldoko memimpin evakuasi itu dari atas KRI Banda Aceh.
"Saya akan manfaatkan cuaca hari. Prioritas saya akan pimpin sendiri, saya akan segera ke lapangan," kata Moeldoko di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Kamis (8/1).
Pengangkatan bagian ekor pesawat direncanakan menggunakan subsurface vehicle atau balon. Namun, kemampuan angkat balon kurang lebih hanya 10 ton. Oleh karena itu, dia berharap berat ekor tidak melebihi kemampuan angkat balon.
Karena cuaca buruk, evakuasi pun akhirnya dihentikan dan akan dilanjutkan pada Jumat (9/1) hari ini. Untuk melakukan persiapan pencarian tersebut, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu memilih untuk menginap di KRI Banda Aceh dan memimpin pencarian pagi ini.
Berikut aksi Panglima TNI unjuk gigi pimpin evakuasi AirAsia:
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
Naik KRI Banda Aceh, Moeldoko pimpin evakuasi AirAsia
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pekan lalu, berhasil ditemukan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas). Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun terjun langsung ke lapangan untuk memimpin langsung proses evakuasi benda berukuran 10x5x3 meter tersebut.
Moeldoko tiba di Lanud Iskandar sekitar pukul 07.50 WIB dengan menggunakan pesawat Boeing 737 A-7305 milik TNI AU. Kemudian melanjutkan perjalanannya dengan helikopter ke KRI Banda Aceh.
Moeldoko mengatakan, cuaca cerah hari ini akan dimanfaatkan untuk pengangkatan sesegera mungkin. Walaupun, terdapat sejumlah kendala dalam laut. Arus bawah laut diperkirakan 10-25 cm/detik dengan tingkat kejernihan air sampai dengan batas penglihatan 0 meter.
Mengerahkan seluruh kekuatan TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengaku, telah mengerahkan seluruh kekuatan TNI untuk berupaya menemukan seluruh penumpang, awak maupun pesawat AirAsia yang mengalami kejadian nahas pada Minggu 28 Desember 2014 lalu.
"Kita telah mengerahkan sekuat tenaga, demi kepentingan tugas, dan bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk menemukan seluruh penumpang dan awak dan pesawat," kata dia.
Dalam proses pengangkatan ekor AirAsia, tidak hanya KRI Banda Aceh saja yang terlibat, tetapi ada 6 kapal disekitar lokasi yang telah siap memberikan dukungan operasi sepenuhnya dalam bentuk pencarian, pengangkatan dan evakuasi.
âSemuanya berjalan dengan baik dan khusus untuk besok kita betul-betul berkonsentrasi untuk mengambil Black Box. Dengan catatan, bahwa penyelesaian atau penanganan terhadap jenazah juga menjadi prioritas utama agar semua berjalan sesuai dengan yang diinginkanâ tutur Panglima TNI.
Lanjutkan pencarian hari ini
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan proses pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat AirAsia QZ-8501 belum berhasil diangkat karena faktor arus yang cukup deras berkisar 4 sampai dengan 5 knot di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah.Â
Â
âTim penyelam sudah saya cek serta organisasi sudah terbentuk, dan pagi tadi tim penyelam dengan kekuatan 3 tim telah berusaha untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ-8501, namun belum berhasil," ujar Panglima TNI, Kamis (8/1/).
Moeldoko pun memerintahkan akan kembali melanjutkan pencarian pada Jumat (9/1) esok hari dengan menyiapkan seluruh peralatan untuk roses pengangkatan ekor AirAsia.
"Untuk itulah, sekitar pukul 11.30 WITA pengangkatan tersebut dihentikan. TNI telah menyiapkan proses pengangkatan ekor AirAsia besok pagi dimulai sekitar pukul 05.00 WITA pagi.â tandasnya.
Menerjukan personel TNI yang terbaik
Jenderal TNI Moeldoko mengungkapkan bahwa tim yang dibentuk untuk proses evakuasi ekor pesawat air asia, merupakan tim khusus yang terlatih betul dan dipersiapkan dengan baik. Jumlah personel tiap-tiap tim berjumlah 7 orang, dan disiapkan 3 unit yang akan bekerja.
"Disamping itu, dalam proses pengangkatan, dibantu dengan kapal Tunda Samudra dari SKK Migas. Kapal ini memiliki tali seling yang kemampuan angkatnya sampai dengan 60 ton, hal ini nanti akan memberikan kami kemudahan di lapangan,"jelas Moeldoko.
Menginap di KRI Banda Aceh
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin langsung proses pelaksanaan operasi pengangkatan bagian ekor pesawat Air Asia QZ8501 yang telah berhasil ditemukan di dasar laut perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1).
Jenderal Moeldoko mengakui, masih terdapat beberapa kendala yang menghambat dalam proses evakuasi ekor pesawat tersebut, salah satunya kondisi cuaca dan arus di perairan tempat jatuhnya pesawat. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini pun memerintahakan akan melanjutkan pencarian pada Jumat (9/1) besok.
Untuk itu Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dan rombongan diantaranya Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Indra Hidayat, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan G. Sugiartha, S.H., dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya, malam ini menginap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh, untuk memimpin kembali operasi pengangkatan ekor AirAsia QZ-8501 esok hari.