Aksi Pemerintah Daerah Bangun Internet Cepat
Di Kabupaten Banyuwangi misalnya. Adopsi internet di kabupaten itu, diklaim sudah menjangkau beberapa sektor. Seperti, sektor pelayanan publik, pelayanan kesehatan, hingga ekonomi kreatif.
Internet telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Tak hanya masyarakat perkotaan saja, tetapi juga bagi masyarakat pedesaan. Hanya saja, penggunaan internet di pedesaan belum begitu maksimal seperti di daerah perkotaan.
Data dari survei internet yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2018 menyebutkan bahwa pengguna internet di daerah rural baru mencapai 61,6 persen. Jauh dibandingkan dengan masyarakat urban sebesar 74,1 persen.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Mengapa Banyuwangi berfokus pada pengumpulan data digital? “Di sini kita bisa melihat by name by addres berapa jumlah warga miskin ekstrem, balita stunting, demografi penduduk, dan data-data lainnya. Ini akan terus dikembangkan dan dilengkapi dengan data-data lainnya,” terang Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi menggunakan insentif yang diterima? Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,” jelas Ipuk.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
Maka dari itu, tidak heran pengembangan internet mulai massif ke pedesaan. Pemerintah daerah pun kini aktif untuk mengembangkan internet di daerahnya demi produktivitas masyarakatnya. Di sisi lain, pemerintah sendiri telah merampungkan pembangunan Palapa Ring sebagai tulang punggung infrastruktur internet.
Perlu diketahui, proyek pembangunan infrastruktur tulang punggung kabel serat optik ini terbagi ke dalam tiga segmen, yaitu Palapa Ring Paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah, dan Palapa Ring Paket Timur.
Di Kabupaten Banyuwangi misalnya. Adopsi internet di kabupaten itu, diklaim sudah menjangkau beberapa sektor. Seperti, sektor pelayanan publik, pelayanan kesehatan, hingga ekonomi kreatif.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini 189 desa di Kabupaten Banyuwangi, 90 persen sudah terjamah jaringan internet berbasis serat optik. Tak tanggung-tanggung, pemerintah kabupaten Banyuwangi menggandeng 2 perusahaan teknologi informasi untuk keperluan itu.
"Dengan adanya jaringan internet ke desa-desa, kami harapkan bisa memaksimalkan program Smart Kampung di mana bukan hanya memberi pelayanan publik yang maksimal, namun juga mengintegrasikan dengan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kreatif," ujarnya Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
"Kalau pelayanan publiknya baik, dampaknya ke ekonomi rakyat pasti juga baik," tambahnya.
Langkah serupa juga dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, punya ambisi untuk melakukan transformasi digital di pemerintahannya. Bukti awal rencana itu adalah memasang infrastruktur WiFi di 600 desa di Jawa Barat.
Dia menargetkan, sebanyak 5.000 desa akan terpasang WiFi publik dalam kurun waktu tiga tahun mendatang. Dengan langkah ini, hampir seluruh desa di Jawa Barat yang berjumlah 5.899 dimungkinkan memiliki WiFi publik.
"Kami punya political will dan revolusi teknologi menawarkan lompatan, jika digabung menjadi Digital West Java," terangnya.
Gayung pun bersambut, belum lama ini, ICON+ anak perusahaan PT PLN meresmikan pengoperasian Internet Desa yakni Ides Café di Bali. Ides Cafe ini merupakan program internet rakyat yang diinisiasi oleh ICON+.
Sampai saat ini, ICON+ telah membangun Ides Cafe 3.170 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Ke depannya, ICON+ menargetkan akan ada lebih dari 15.000 Ides Cafe di seluruh Indonesia.
Tak hanya ICON+, PT Telkom juga berencana memasang internet di 193 desa di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Tujuannya agar bisa digunakan oleh masyarakat sebagai media komunikasi.
Direktur Enterprise dan Bisnis Service Telkom Grup, Bogi Witjaksono mengatakan, internet desa yang dipasang merupakan internet desa berbasis satelit dengan kecepatan tinggi sehingga bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat di desa tersebut.
"Internet desa ini sangat menunjang untuk pendidikan khususnya bagi pelaksanaan UNBK, menunjang kegiatan pemerintah daerah yang berbasis internet, maupun lembaga kesehatan yang ada di pedesaan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza mengatakan, seiring kenaikan penetrasi internet di negeri ini, pemerintah daerah mulai sadar untuk membangun layanan publik berbasis digital lewat konsep kota cerdas atau smart city.
"Ada perubahan mindset di sini, bahwa pemerintah daerah harus maju bersama warganya, sekaligus mengimbangi laju gaya hidup digital warganya," katanya.
APJII, kata Jamal, juga ingin berkontribusi nyata dengan membuat program yang mendukung pemanfaatan ekonomi berbasis internet. Program strategis yang diinisiasi APJII ini adalah Desa Internet Mandiri 2020.
Program Desa Internet Mandiri adalah sebuah inisiatif kerja sama untuk menyediakan layanan internet cepat (broadband) bagi masyarakat desa dengan harga terjangkau, sekaligus memberikan keuntungan komersial bagi institusi milik warga desa. Melihat hal itu, maka tak bisa dimungkiri bahwa pertumbuhan internet ke depannya akan dilengkapi dari pedesaan-pedesaan.
(mdk/hhw)