Aksi TNI Bantu Warga Bangun Sekolah Lapangan, Setelah Dibakar OPM
Bantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.
Bantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM.
- 25 Anggota TNI Jadi Tersangka Penyerangan Warga di Deli Serdang
- Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi Mulai Pangkostrad Hingga Kapuspen, Ini Daftar Lengkapnya
- Panglima TNI Mutasi 256 Perwira Tinggi Mulai Pangkostrad Hingga Kapuspen, Ini Daftar Lengkapnya
- Aksi Anggota TNI Bikin Anak Papua Girang, Padahal Sebelumnya Kampungnya Dihancurkan OPM
Aksi TNI Bantu Warga Bangun Sekolah Lapangan, Setelah Dibakar OPM
Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema turut terlibat langsung dalam pembangunan sarana sekolah lapangan sementara bagi warga Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya pasca penyerangan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Bantuan itu dilakukan setelah warga yang sebelumnya sempat mengungsi akibat penyerangan OPM. Kini mulai kembali menempati tempat tinggalnya, setelah dinyatakan situasi aman dan kondusif.
“Di lokasi, terus berusaha membantu kesulitan masyarakat Homeyo, khususnya dalam pelayanan dasar kebutuhan masyarakat. Termasuk didalamnya sarana pendidikan bagi anak-anak,” kata Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam keteranganya, Selasa (21/5).
Pembangunan sekolah lapangan itu ditunjukan sebagai sarana sementara menggantikan bangunan SDN Inpres Pogapa yang telah dibakar oleh OPM, Rabu (1/ 5) lalu.
Padahal sejatinya bangunan itu sangat dibutuhkan khususnya bagi anak-anak warga Homeyo dan sekitarnya untuk menjalankan proses belajar mengajar. Namun, kinj bangunan fisik SDN Inpres Pogapa telah rata dengan tanah, dan tersisa puing-puing material bangunan.
“Kondisi ini tentunya menyulitkan anak-anak dan para guru untuk menjalankan proses pembelajaran kurikulum pendidikan sekolah,” tuturnya.
Oleh sebab itu, lanjut Richard, pihaknya bersama warga sekitar telah mulai membersihkan puing-puing bangunan sekolah. Guna mendirikan Sekolah Lapangan di wilayah Homeyo.
“Sebagai upaya melanjutkan proses belajar mengajar yang sempat terhenti sekian lama akibat ulah OPM mengganggu keamanan dan situasi kondusif Homeyo,” kata dia.
Keberhasilan Koops Habema dalam mengamankan wilayah Distrik Homeyo, telah memberikan rasa percaya warga masyarakat kepada Aparat Keamanan Gabungan yang melaksanakan tugas di tempat tersebut.
Diharapkan saat ini warga bisa kembali beraktifitas dengan tenang. Dengan ke depan pengawasan dan perlindungan yang tetap diberikan aparat TNI yang tergabung dalam Koops Habema.
"Situasi aman Distrik Homeyo memberikan gairah baru bagi masyarakat untuk menata kembali aktivitas kehidupannya guna meninggalkan trauma pasca gangguan OPM,” ujarnya.
“Inisiatif pendirian Sekolah Lapangan oleh KOOPS HABEMA diharapkan menjadi sarana Trauma Healing dan sekaligus melanjutkan kurikulum pendidikan sekolah SDN Inpres Pogapa,” tambah dia.
OPM Bakar Sekolah
Sebelumnya. Aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali terjadi, kali ini sebuah bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Inpres Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, menjadi sasaran pembakaran pada Rabu (1/ 5) pagi tadi.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, AKBP Bayu Suseno menjelaskan kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Serangan ini terjadi setelah kemarin KKB melakukan telah menyerang Mapolsek Homeyo yang menewaskan satu warga sipil suku Toraja Alexsander Parapak (20) laki-laki, meninggal Dunia.
“Dapat kami menyampaikan bahwa, Lokasi pembakaran bangunan SD Negeri Inpres Pogapa tidak jauh dari mapolsek Homeyo. Hanya berjarak kurang lebih 50 Meter sehingga saat ini aparat keamanan masih berjaga-jaga,” kata Bayu dalam keteranganya.
Adapun, lanjut Bayu, sampai saat ini petugas masih berjaga di sekitar area bangunan gedung SDN Inpres Pogapa yang dibakar. Karena, saat kejadian sempat terdengar bunyi letusan senjata api laras Panjang dari kelompok KKB tersebut.
Dari hasil penyelidikan, Bayu mengungkap kalau serangan ke Mapolsek Homeyo dan pembakaran gedung SDN Inpres Pogapa dilakukan oleh kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu, pimpinan Undius Kogoya dan Aibon Kogoya.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat untuk berperan serta dalam menjaga kamtibmas di wilayah distrik homeyo dari ancaman KKB, sehingga tercipta kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” imbuh dia.