Aksi warga Batalyon Siliwangi hadang TNI sampai pamer payudara
Menurut Kodam penertiban dilakukan karena mayoritas penghuninya bukan keluarga prajurit melainkan masyarakat sipil.
Ratusan prajurit Kodam Jaya melakukan penertiban ke Komplek Batalyon SIliwangi. Komplek ini berdiri di atas lahan milik Kodam. Ada 98 rumah yang ditempati ratusan kepala keluarga di area seluas 4 hektar tersebut.
Pasukan TNI AD mengenakan seragam anti huru-hara lengkap dengan tameng dan pentungan. Namun warga mencoba menahannya dengan membuat blokade.
TNI berkeras harus melakukan penggusuran, karena area ini akan dijadikan komplek militer baru. Masih banyak anggota aktif yang belum memiliki rumah dinas.
"Sekali lagi ini bukan penggusuran tapi penertiban," kata Kepala Hukum Kodam Jaya, Kolonel I Nyoman Suparta, saat ditemui di lokasi, Kamis (8/1).
Ditambahkannya, sebenarnya aksi warga saat ini tak perlu terjadi sebab jauh-jauh hari pihaknya sudah melakukan sosialisasi. Penertiban ini harus dilakukan karena mayoritas penghuninya bukan keluarga prajurit melainkan masyarakat sipil.
Warga berusaha sekuat tenaga menahan TNI. Bahkan ada seorang ibu nekat mempertontonkan payudaranya untuk menahan pasukan TNI masuk komplek.
Berikut perlawanan warga melawan penertiban rumah dinas tersebut:
-
Mengapa Terowongan Silaturahmi dibangun? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan “Bhinneka Tunggal Ika”.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
-
Apa yang tertulis di sisir gading tertua? Pada sisir itu tertulis kalimat “semoga gading ini membasmi kutu dari rambut dan janggut”.
-
Bagaimana suasana petilasan Prabu Siliwangi? Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Senin (16/1), suasana petilasan Prabu Siliwangi memiliki suasana yang asri.
-
Apa yang diwakili oleh Tari Topeng Kaliwungu? Dengan karakter yang tegas, tarian ini merupakan representasi dari Prabu Baladewa.
-
Mengapa Stupa Sumberawan penting? Stupa melambangkan nirbana (kebebasan) yang merupakan dasar utama dari seluruh rasa dharma yang diajarkan Guru Agung Buddha Gautama. Nirbana juga menjadi tujuan setiap umat Buddha.
Pertontonkan Payudara
Upaya warga kompleks Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur menghadang upaya penertiban berhasil didorong mundur aparat TNI Kodam Jaya, Kamis (8/1). Penertiban yang dilakukan Kodam Jaya untuk membangun kembali asrama prajurit di atas lahan seluas 4 hektare.
Tidak ingin personel TNI terus merangsek masuk ke dalam, seorang wanita langsung membuka baju dan menantang aparat. Namun, aksinya tersebut tak membuat ratusan personel diam, mereka terus merangsek masuk menuju kompleks tersebut.
Wanita itu adalah Ince Helena Paungau (67). Dia mengaku spontan melakukan hal itu untuk menghalangi pasukan TNI.
"Saya sudah nenek-nenek sebagai bekas TNI mereka tega melakukan hal tersebut. Saya melakukan buka baju spontanitas aja karena kasian melihat anak-anak kecil ditendang dan ibu-ibu dipentung pakai pentungan," kata Ince.
Aksi Ince ini tak berhasil. Pengosongan rumah tetap dilakukan para personel TNI AD.
Mengaku istri Kopassus
Ince mengaku dulu bersuamikan Piet Alfred (76), seorang anggota Kopassus. Suaminya sudah bertugas di bawah komando Jenderal Sarwo Edi.
Ince mengaku sejak tahun 1959 keluarganya belum mendapatkan rumah. Dulu suaminya pernah masuk sebagai anggota Kopassus tahun 1960. Namun, tahun 1970 dipindahkan ke kodim 0502 Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Suami saya pensiun tahun 1989 di Kodim 0502 Tanjung Priok. Pada tahun 1970 suami saya tidak lulus pelantikan akibat tidak mengizinkan long march cepat," jelasnya
Ince pun berharap, adanya kebijakan dari pemerintah apalagi suaminya merupakan pensiunan TNI dan pernah bergabung dalam pasukan Kopassus.
"Tinggal di sini dari tahun 1959 masih ada kebijakan pemerintah yang mendukung di sini. Setelah penggantian panglima, ini lebih kejam dan anarkis," keluh ibu dua anak dan empat orang cucu tersebut.
Ibu dan ABG cewek bikin blokade
Puluhan ibu-ibu dan wanita membuat barikade untuk menghalangi pasukan TNI. Mereka berdiri saling berpegangan tahan untuk menahan penertiban rumah mereka.
Aksi saling dorong terus terjadi. Pasukan TNI tak gentar dengan aksi barikade itu. Mereka mendorong warga hingga terjatuh dan barikadenya berantakan.
Dalam aksi ini, warga mengaku sedikitnya ada 12 orang terluka. Kebanyakan karena pentungan TNI. Beberapa warga tampak memegangi kepala mereka yang luka.
Bakar ban dan kayu
Warga memblokir jalan Dewi Sartika dengan membakar ban dan kayu untuk menghalau personel TNI yang akan menggusur komplek Batalyon Siliwangi di Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (8/1) pagi. Penggusuran yang dilakukan Kodam Jaya untuk membangun kembali asrama prajurit di atas lahan seluas 4 hektare.
Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika mengalami kemacetan parah sepanjang 100 meter. Sementara puluhan anggota TNI Angkatan Darat dibantu dengan puluhan anggota Satpol PP sudah bersiaga. Beberapa truk milik TNI AD juga terparkir.
Dari pantauan merdeka.com, arus lalu lintas terutama dari arah Jalan Otista Raya menuju Cililitan mengalami kemacetan bahkan sebagian ruas jalan dari lampu merah Jalan Dewi Sartika yang menuju PGC Cililitan ditutup. Begitu pula arah sebaliknya.