Aktivis HAM sebut penunjukan Sutiyoso ironi politik keamanan Jokowi
"Kepala BIN tidak cukup hanya memahami ancaman keamanan konvensional," kata Robertus.
Mantan penyelidik kasus pelanggaran HAM Robertus Robet mengatakan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) wajib memahami ancaman keamanan masyarakat secara global. Robert menilai, calon KaBIN Letjen (Purn) Sutiyoso tidak menguasai isu kejahatan internasional.
"Kepala BIN tidak cukup hanya memahami ancaman keamanan konvensional. Setidaknya kualifikasinya dia harus memahami 'global risk society', harus memiliki visi ke depan terkait ancaman teror sekarang seperti apa," kata Robertus di Kantor KontraS, Jakarta, Senin (15/6).
Menurut dia, penunjukan Kepala BIN menjadi salah satu indikator strategi politik dan keamanan pemerintahan Jokowi. Jika pemerintah ingin menunjukkan kemajuan bidang politik dan keamanan, kata dia, Kepala BIN harus dijabat oleh orang yang memiliki kualifikasi memahami ancaman masyarakat secara global.
Dia juga menambahkan, apabila pemerintah menunjuk orang yang hanya memahami ancaman konvensional sebagai Kepala BIN, maka dikhawatirkan orang itu akan menggunakan pendekatan lama dalam menjalankan mesin intelijen negara.
"Jadi menurut saya ini salah satu ironi politik keamanan pemerintah sekarang. Penunjukan Sutiyoso ironi politik keamanan Jokowi karena harusnya dia (Jokowi) punya visi ke depan selama strategi politik keamanan ke depan seperti apa," kata dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengirimkan surat pengajuan nama Ketua Umum PKP Indonesia, Letjen TNI Purn Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ke DPR. Sutiyoso diduga terlibat dalam peristiwa 27 Juli 1996 atau 'Kudatuli' saat menjabat Pangdam Jaya.
Baca juga:
Pegiat HAM sebut wacana tim pengawas BIN upaya reformasi intelijen
Enam pemuda teriak-teriak di DPR tolak Sutiyoso jadi Kepala BIN
Uji kelayakan Sutiyoso jadi kepala BIN digelar DPR pekan depan
NasDem tolak dibentuk tim pengawas BIN, percaya dengan Presiden
Sutiyoso calon kepala BIN, DPR usul Tim Pengawas Intelijen dibentuk
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Bagaimana Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol.
-
Apa bakat yang dimiliki Soeharsikin selain sebagai istri HOS Tjokroaminoto? Mengutip buku Menelusuri Jejak Ayahku karya Harsono, Soeharsikin mahir berpiano. Berbeda dengan suaminya yang menyukai kesenian tradisional, Soeharsikin justru tak begitu suka dengan menari dan dan gamelan. Adapun keunikan lain yang dimiliki Soeharsikin yakni pandai beternak ular serta pawang ular yang andal.
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.