Alasan keamanan, Forpimda Tulungagung sepakat tolak FPI
"Kalau organisasinya belum atau tidak diakui, secara otomatis kegiatannya juga tidak sah," ujar Bupati Syahri.
Forum Pimpinan Daerah Tulungagung, Jawa Timur, akhirnya resmi menolak keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di daerah tersebut dengan pertimbangan stabilitas keamanan.
Pernyataan sikap secara terbuka disampaikan bersama seluruh unsur forpimda yang dipimpin langsung oleh Bupati Syahri Mulyo bersamaan dengan acara pemusnahan ribuan barang bukti minuman keras, narkoba dan jamu ilegal di halaman Mapolres Tulungagung, Jumat (15/12).
"Setelah berdiskusi dengan jajaran Forpimda, kami nyatakan tidak mengakui keberadaan FPI di Tulungagung," tegas Bupati Syahri Mulyo, seperti diberitakan Antara.
Didampingi Kapolres AKBP Bastoni Purnama, Kajari Dawin Noor, Kepala Pengadilan Negeri Tulungagung Tajuddin, serta Dandim 0807/Tulungagung Letkol Infantri Gunawan Permadi, Bupati menjelaskan sejumlah pertimbangan keputusan tersebut.
Salah satu yang menjadi alasan menonjol, terang Syahri, yakni menganggap keberadaan FPI bisa memicu distabilitas keamanan sosial di wilayah tersebut.
Terlebih, lanjut dia, sejak bergulirnya wacana deklarasi FPI ada sejumlah kelompok masyarakat yang menyatakan sikap penolakan terhadap kehadiran ormas berhaluan kanan itu.
Pertimbangan lain yang tak kalah penting adalah dengan mengevaluasi kasus bentrok dan serangkaian tindak kekerasan di daerah lain oleh FPI sehingga memantik keresahan masyarakat.
Syahri menambahkan, dari hasil diskusi Forpimda Tulungagung yang terdiri dari bupati, kapolres, dandim, ketua PN, ditambah wakil bupati dan sekda, disepakati untuk tidak mengakui keberadaan FPI di Tulungagung.
Kendati dalam surat pernyataan tidak lugas menolak keberadaan/pendirian FPI, Syahri meyakinkan bahwa keputusan menolak keberadaan organisasi yang diasuh Habib Rizieq tersebut bakal berimbas pada legalitas kegiatan mereka di Kota Marmer.
"Kalau organisasinya belum atau tidak diakui, secara otomatis kegiatannya juga tidak sah. Kalau mereka menggelar acara atau apa pun, pasti ilegal karena perizinan tidak akan pernah dikeluarkan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua FPI Tulungagung Nurkholis mengaku tidak gentar dengan adanya keputusan oleh pemerintah daerah setempat.
Menurut dia, FPI tidak akan berpengaruh dengan keputusan itu karena ormas yang dipimpinnya merupakan organisasi resmi. "Kami tetap akan berjalan seperti organisasi pada umumnya," ujarnya.
Nurkholis menambahkan, FPI akan terus melakukan perekrutan terhadap anggota baru. "Hingga saat ini, perekrutan masih dilakukan secara tertutup. Kami berjuang menegakkan amar makruf nahi mungkar," ujar salah satu tokoh NU Tulungagung itu.
Baca juga:
FPI pernah ditolak di daerah-daerah ini
Dijamin ketawa, baca akun parodi Gubernur tandingan Fachrurozi
Di media sosial beredar meme Fachrurozi sebagai gubernur 'hoak'
Kinerja gubernur tandingan tolak disamakan dengan Jokowi-Ahok
Gubernur tandingan Ahok gengsi pakai istilah 'blusukan'
5 Cerita lucu gubernur tandingan Ahok, Fahrurrozi Ishaq
-
Kenapa Firaun beribadah? Di Mesir kuno, negara dan agama saling terkait erat. Firaun dipandang sebagai perantara antara alam fana dan alam ketuhanan. Karena keterlibatan dalam ritual dan ibadah seperti itu merupakan inti dari kehidupan seorang firaun Mesir.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.