Alumni Indonesia Mengajar: Tak bisa mengubah dunia, minimal megubah nasib 1 anak
"Banyak anak-anak pemuda alumni Indonesia Mengajar mmaupun alumni inisiatif lainnya, itu kemudian tergerak bahwa kalau saya tidak bisa mengubah dunia setidaknya saya bisa mengubah nasib satu anak."
Salah satu tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara telah membuktikan perjuangannya dalam dunia pendidikan. Meneladani hal tersebut, Indonesia Mengajar telah banyak menghasilkan sosok pejuang pendidikan baru di zaman modern ini. Dari pengalaman mengajar di pelosok-pelosok Tanah Air, banyak sekali ide ataupun inisatif yang lahir setelahnya.
Melihat banyaknya kesempatan yang dimiliki oleh anak-anak untuk bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik, mendorong salah satu pengajar muda Indonesia Mengajar, Dedi Kusuma Wijaya membuat satu yayasan yang salah satu programnya adalah memberikan beasiswa kepada anak-anak dari desa terpencil.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati? Hari Pendidikan Nasional, yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, bukan sekadar momen untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara dan para pahlawan pendidikan lainnya, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat belajar dan mengajar yang berkelanjutan.
-
Mengapa peringatan Hari Pendidikan Nasional penting bagi pendidikan di Indonesia? Peringatan Hardiknas merupakan momen istimewa bagi insan pendidikan untuk mengapresiasi jasa para pejuang pendidikan serta meningkatkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.
-
Apa makna dari peringatan Hari Pendidikan Nasional? Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita sematkan pesan inspiratif yang dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih menghargai dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Karena melalui pendidikan, kita menanam benih-benih masa depan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional dirayakan? Bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei.
-
Kapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati? Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati setiap 2 Mei 2024.
Dedi yang sebelumnya mengajar di Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat ini membawanya bertemu pada satu anak bernama Nindi yang mengingatkannya pada Lintang, salah satu tokoh di novel Laskar Pelangi yang sangat pintar namun tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan sekolah.
Dari situ, Dedi yang gemar dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan Laskar Pelangi itu memiliki pemikiran untuk membuat akhir cerita yang bahagia dari kisah tersebut melalui Nindi.
"Saya tiba tiba teringat Lintang yang saya ceritakan dari awal yang selalu ada di cerita Laskar Pelangi itu. Saya merasa, oh iya ya saya baca buku (Laskar Pelangi), saya itu nonton musikal, nulis skripsi. Lalu saya sadar saya berada di posisi di mana saya bisa menulis akhir cerita, saya bisa rewrite the story. Saya bisa buat ini tidak seperti Lintang," katanya di acara Power Talk yang diselenggarakan Indonesia Mengajar di Institut Francais Indonesia, Jakarta, Rabu (2/5).
Setelah berusaha dan berhasil menyekolahkan salah satu muridnya tersebut, dan bertemu dengan teman-teman yang memiliki keinginan melahirkan pemimpin masa depan dari desa-desa terpencil, semakin banyak anak-anak di desa dapat mengenyam pendidikan di kota-kota besar.
Saat ini, kata Dedi, banyak sekali ide bermunculan setelah mengikuti gerakan Indonesia Mengajar ini. Tidak sedikit anak muda yang konsen terhadap pendidikan dalam berbagai bentuk demi masa depan anak bangsa.
"Banyak anak-anak pemuda alumni Indonesia Mengajar mmaupun alumni inisiatif lainnya, itu kemudian tergerak bahwa kalau saya tidak bisa mengubah dunia setidaknya saya bisa mengubah nasib satu anak. Jadi mereka gabung dan kita bikinlah satu yayasan yang namanya lanjut sekolah," tutupnya.
Baca juga:
Hardiknas, siswa SD di Malang masuk universitas
Sandiaga Uno resmikan aplikasi SIAP BOS-BOP
Kursi dari Polisi untuk sekolah di NTT yang dibangun pemulung
KPAI: Sekolah belum jadi tempat aman bagi anak
Cuma di Indonesia, sekolah dasar punya banyak sebutan
Hore, siswa SDN Pasirgombong 6 kini punya gedung belajar baru