39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik
Pemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier sambil membesarkan anak.
Pemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier sambil membesarkan anak.
39,2 Persen Perempuan di Jepang Bekerja di Pelayanan Publik
Biro Kabinet Personalia Jepang mencatat, 39,2 persen perempuan di Jepang bekerja di pelayanan publik. Persentase ini merupakan angka tertinggi selama enam tahun terakhir.
Melansir The Asahi Shimbuun, partisipasi perempuan di bidang pelayanan publik naik 0,5 poin dari tahun sebelumnya.
Survei ini dilakukan sejak tahun 2005. Angka terbaru dirilis pada 7 Juni.
Dari 8.997 karyawan baru pada awal tahun fiskal 1 April, 3.528 di antaranya adalah perempuan.
Persentase perempuan pada posisi jalur karier “sogo-shoku” yang ditujukan untuk jabatan tingkat eksekutif sebagai “birokrat karier” mencapai 35,7 persen.
Jumlah tersebut turun 0,2 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, persentase tersebut sedikit melebihi target pemerintah sebesar 35 persen.
Persentase perempuan yang dipekerjakan di bidang teknis seperti digital dan teknik adalah 28,5 persen.
Angka tersebut termasuk perempuan yang dipekerjakan untuk posisi umum “ippan-shoku” dan naik 1,3 poin persentase dari tahun sebelumnya.
Persentase target pemerintah untuk perempuan di bidang teknis adalah “30 persen pada tahun 2025.”
Sebagai bagian dari reformasi gaya kerja untuk meningkatkan jumlah pelamar perempuan, pemerintah telah mencoba memberikan dukungan agar pelamar dapat menyeimbangkan karier mereka sambil membesarkan anak.