Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Rata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Bagi mereka yang tetap ingin aktif di usia tua, bekerja setelah masa pensiun merupakan langkah yang dipilih untuk menjaga kesehatan mental atau fisik yang baik
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Tuntutan Hidup Tinggi, 69 Persen Masyarakat Indonesia Tetap Bekerja Setelah Pensiun
Data terbaru mengungkap bahwa tidak sedikit penduduk Indonesia yang tetap aktif bekerja setelah memasuki masa pensiun. Padahal, Indonesia sudah punya program Jaminan Hari Tua (JHT).
Menurut survei Manulife Investment Management, 69 persen masyarakat Indonesia diperkirakan masih akan terus bekerja setelah pensiun dan didominasi oleh perempuan. Kira-kira mengapa hal ini bisa terjadi, dan apa alasannya?
Dari survei tersebut, ditemukan setidaknya enam alasan yang membuat masyarakat Indonesia tetap kerja setelah pensiun. Beberapa di antaranya memilih bekerja karena ingin tetap aktif di usia tua, namun sebagian lagi terpaksa karena tuntutan finansial.
Bagi mereka yang tetap ingin aktif di usia tua, bekerja setelah masa pensiun merupakan langkah yang dipilih untuk menjaga kesehatan mental atau fisik yang baik, menjaga diri untuk tetap aktif dan terhubung secara sosial, serta menjaga agar hidup tetap menarik setelah pensiun.
Sementara, alasan bagi mereka yang terpaksa bekerja setelah pensiun adalah untuk menjaga diri dari keuangan darurat, ingin mendukung keuangan keluarga, pendapatan serta simpanan saat ini tidak cukup untuk mendukung masa pensiun.
Menurut survei yang sama, rata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun, lebih cepat dibanding negara asia lainnya yang memulai di usia 32 tahun.
Namun, sayangnya hanya 5 persen orang yang melakukan kebiasaan ini, sementara 46 persen lainnya menabung dan berinvestasi untuk membiayai pendidikan dan kesejahteraan anak.
Selain itu, menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), perempuan lebih rentan untuk tetap bekerja setelah masa pensiun. Sebab, pendapatan perempuan saat pensiun 26 persen lebih sedikit dibanding pria.
Alasan lainnya karena sebagian perempuan lebih fokus membangun keluarga. Jika pun berkarier, pada usia produktif penghasilan perempuan tetap 23 persen lebih rendah dibanding pria.
Selain itu, angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dan mengakibatkan ekspektasi kebutuhannya juga lebih tinggi. Akibatnya, perempuan diprediksi akan tetap bekerja setidaknya sampai usia 73 tahun sementara laki-laki sampai usia 69 tahun.