Erick Thohir Laporkan Dana Pensiun BUMN Bermasalah ke Kejagung Akhir Bulan Ini
Erick Thohir tidak mau carut marut dana pensiun ini berlanjut hingga tahun-tahun mendatang
Lapor ke Kejaksaan Agung, Erick Thohir Ingin Dana Pensiun BUMN Bersih dari Korupsi
Menteri BUMN, Erick Thohir akan melaporkan dokumen dana pensiun, atau dapen BUMN bermasalah kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) akhir Juli 2023 ini.
"Dapen sama, sesuai dengan rencana yang akan kita laporkan ke Kejaksaan kan di akhir bulan untuk dana pensiun" ujar Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (17/7).
Erick Thohir ingin persoalan dapen BUMN bersih.
Sehingga punya standar yang sama dengan perusahaan BUMN di sektor asuransi yang dulu sempat bermasalah, misalnya PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga PT Taspen (Persero)
"Kalau kemarin Jiwasraya sudah bagus, Asabri sudah bagus, Taspen sudah bagus, dana pensiun BUMN yang terkelompok-kelompok juga kita harus perbaiki," ungkap dia.
Erick tidak mau carut marut dana pensiun ini berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Sehingga merugikan para pensiunan pegawai BUMN di masa purna-baktinya.
"Ini lebih penting lagi. Jangan sampai BUMN-nya bagus, penjualannya, labanya bagus, tapi nanti 5-10 tahun lagi ketika saya tinggalkan semua tidak mendapat dana pensiun. Ini yang kita mau rapikan, bersihkan. Kalau ada yang nyolong-nyolong, silakan tangkap," tegasnya.
Sebelumnya, Erick Thohir buka-bukaan soal hasil audit pengelolaan dana pensiun BUMN. Dia menemukan adanya indikasi salah penempatan investasi mencapai Rp9,5 triliun.
"Dapen BUMN kan kemarin pengelolaannya sudah dikonsolidasi. Rp9,5 triliun terindikasi ada salah investasi atau korupsi," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.
Erick melaporkan, Kementerian BUMN sudah ambil tindakan terhadap kasus korupsi dapen BUMN. Namun, dia menegaskan tidak semua dana pensiun tersebut terindikasi korupsi.
"Tentu yang korupsi kemarin sudah diambil tindakan. Yang salah investasi bukan korupsi, karena (fluktuasi) market/pasar. Itu kita dorong 3-5 tahun transisi penyehatan," ucapnya.
"Seperti juga Jiwasraya, kan perlu 2-3 tahun (proses penyehatan). Yang penting rule of the game-nya benar," dia menambahkan.
Belajar dari kasus sebelumnya, Erick lantas menyerahkan proses penyehatan dana pensiun BUMN kepada IFG Life. Terlebih, dia menilai perusahaan tersebut kini telah dikomandoi Hexana Tri Sasongko, sosok berkompeten yang juga mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
"Kan IFG sudah pengalaman, sudah ada pak Heksana dirutnya, yang rambutnya tambah tipis, ngurusin, sekarang tambah tipis lagi," kata Erick Thohir.