Ambrocius Nababan Jadi Tersangka Kasus Rasis Terhadap Natalius Pigai
Sebelumnya diberitakan, Ambroncius Nababan menegaskan, bahwa ujaran dilontarkan tidak bermaksud rasisme terhadap Natalius. Dia menilai, ujaran itu adalah persoalan pribadi antara dirinya dan Natalius.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Brigjen Slamet Uliandi membenarkan bahwa terperiksa Ambrocius Nababan dalam kasus dugaan rasisme terhadap Aktivis Papua Natalius Pigai, sudah berstatus tersangka. Status kader Partai Hanura ini berubah dari yang sebelumnya sebagai saksi usai menjalani pemeriksaan kemarin.
"Yap betul (sudah tersangka)," kata Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (26/1).
-
Apa itu SARA? SARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan, yang merujuk pada faktor-faktor identitas yang sering kali menjadi penyebab konflik horizontal dan vertikal dalam masyarakat.
-
Bagaimana SARA bisa diatasi? Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik SARA adalah dengan memberikan edukasi yang baik mengenai keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan Sarisa Merapi? “Jadi Sarisa Merapi berasal dari kata ‘sari salak dari lereng Merapi’ dan berdiri sejak 2016 dengan saat ini sudah memiliki 20 jenis olahan salak,” kata Rini kepada Merdeka, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Kenapa SARA sering dianggap sebagai sumber perpecahan dalam masyarakat? SARA dipandang oleh negara sebagai sumber perpecahan dan konflik sosial. Hal ini lantas menjadikan SARA sebagai suatu pengetahuan atau realitas yang ditabukan.
-
Bagaimana SARA bisa menjadi sumber kemajemukan dan demokrasi? Tetapi pada sudut lain (berdasarkan temuan-temuan historis) SARA justru dijadikan arena pemberdayaan dan demokrasi. Elemen-elemen dalam SARA tidak selalu terpisah secara kaku.
Sebelumnya diberitakan, Ambroncius Nababan menegaskan, bahwa ujaran dilontarkan tidak bermaksud rasisme terhadap Natalius. Dia menilai, ujaran itu adalah persoalan pribadi antara dirinya dan Natalius.
"Saya yang unggah mengenai Natalius Pigai kasus vaksin sinovac, jadi berkembang isunya. Sebenarnya itu hanya untuk untuk pribadi, saya dengan pribadi Natalius," kata Ambroncius saat dikonfirmasi, Senin 25 Januari 2021.
Perihal ujarannya menjadi terduga SARA, Ambroncius mengelak. Dia menyatakan tidak ada niatan untuk berbuat rasisme.
"Sekarang mulai berkembang saya melakukan perbuatan rasis, sebenarnya tidak ada, saya bukan rasis," tegas dia.
Ambroncius mengklaim, bahwa dirinya sebagai warga yang diangkat oleh warga Papua. Dia pun menyatakan, jika dirinya adalah juga bagian dari Papua.
"Saya sebagai anak Papua, tidak akan mungkin saya melakukan rasis kepada suku Papua apalagi ke Natalius," Ambroncius menandasi.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Usut Kasus Dugaan Rasisme Terhadap Natalius Pigai, Polri Terapkan Konsep Presisi
Polri: Ambroncius Nababan Sudah Diperiksa, Statusnya Masih Saksi
Ambroncius Nababan: Saya Bukan Rasis, Ini Masalah Pribadi dengan Natalius Pigai
Kasus SARA Natalius Pigai, Polisi Panggil Ambroncius Nababan
Ejekan Bernada SARA, Politisi Hanura Dipolisikan Aktivis Papua Natalius Pigai
Sedang di Solo, Haikal Hasan Batal Diperiksa Soal Mimpi Bertemu Nabi Muhammad