AMSI: Media Sangat Butuh Sumber Informasi dan Data yang Memadai
Saat ini, dia menjelaskan, publik kurang leluasa untuk mengakses sumber data dari media. Hal ini tak lain lantaran keterbatasan media pula dalam menjangkau sumber-sumber informasi publik.
Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut menyebut kebutuhan akan sumber informasi yang memadai begitu urgen bagi media. Pasalnya hal itu demi meningkatkan kualitas produk-produk jurnalistik.
"Media sangat butuh akses kepada sumber data yang sangat memadai," katanya dalam diskusi daring, Kamis (25/3).
-
Mengapa ASI berubah warnanya? Meskipun ini tentu saja menarik, belum ada bukti yang dipublikasikan sejauh ini yang menunjukkan bahwa perubahan warna ini adalah hasil langsung dari ASI yang berubah sebagai reaksi terhadap infeksi dari bayi yang disusuinya atau orang tua yang menyusui.
-
Apa yang terjadi pada ASI saat disimpan dalam lemari es? Ketika bayi semakin besar dan waktu antara pemberian makan memanjang, akan terjadi pemisahan komponen-komponen ASI di dalam payudara, mirip dengan susu yang tidak dipasteurisasi yang duduk di dalam lemari es. Ini adalah proses alami dan diharapkan ketika ASI duduk dalam jangka waktu tertentu.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diteladani oleh ASN di Banyuwangi? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi untuk meneladani sifat dan akhlak Nabi Muhammad SAW.
Saat ini, dia menjelaskan, publik kurang leluasa untuk mengakses sumber data dari media. Hal ini tak lain lantaran keterbatasan media pula dalam menjangkau sumber-sumber informasi publik.
"Oleh karena itu media sangat butuh sumber informasi yang memadai, sangat butuh akses terhadap sumber data yang memadai. Saya kira di situlah letak titik temunya kita dengan teman-teman dari Komisi Informasi Pusat (KIP)," terangnya.
Urgensi Jurnalisme Data
Di tengah situasi seperti ini, menurut Wens, keberadaan jurnalisme yang berkualitas atau jurnalisme data merupakan keniscayaan. Hal ini karena jika media hanya memproduksi konten saja, maka pangsa pasarnya sudah dikuasai oleh platform media sosial.
"Saya kira ini yang membedakan kita dari teman-teman yang hari-hari ini juga memproduksi informasi dan didistribusikan oleh platform," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, AMSI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan KIP untuk menjalin kemitraan antara kedua belah pihak. Tanda tangan dilakukan oleh masing-masing pimpinan kedua lembaga, AMSI oleh Wenseslaus Manggut dan KIP oleh Gede Narayana.
"Dengan teman-teman KIP tentu saja kita terima kasih sekali, Pak Gede dan teman-teman KIP yang lain karena kita dibukakan jalan untuk bekerja sama dalam hal informasi ini," tutup Wens.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
AMSI: Keberadaan Aturan Soal Keterbukaan Informasi Publik Penting
Asosiasi Pers Minta Aturan Platform Digital Diperketat
AMSI Berkepentingan Menjaga Kualitas Jurnalistik
AMSI Gelar IDC 2020 pada 15-16 Desember
Perbaiki Kualitas Berita, AMSI Tawarkan Ide Berita Berbayar
AMSI Sebut Algoritma Mesin Pencarian Mengganggu Kualitas Berita