Jokowi: Era Digital Buat Semua Orang Bisa Jadi Wartawan Tanpa Ada Redaksi
Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut era digital membuat masyarakat semakin mudah mendapat informasi. Hal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
"Media konvensional yang beredaksi mulai terdesak, yang dominan adalah media sosial, media online dan semua orang bisa menjadi wartawan, citizen journalism, tanpa ada dewan redaksi," kata Jokowi saat membuka MTQ Tingkat Nasional ke-30 di Kota Samarinda, sebagaimana disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (8/9).
Untuk itu, Jokowi mengingatkan masyarakat harus mampu menyaring berita sesuai fakta dan hoaks atau berita bohong. Pasalnya, banyak masyarakat menyebarkan informasi di media sosial tidak memiliki dewan redaksi untuk memfilter berita hoaks dan benar.
"Setiap pembaca berita media sosial, harus mampu untuk menjadi redaksi bagi dirinya sendiri, harus mampu menyaring berita mana yang baik dan mana yang tidak baik, harus cek dan recheck mana yang benar dan mana yang hoaks atau berita bohong," ujar Jokowi.
Di tengah banyak berita hoaks, Jokowi menuturkan masyarakat membutuhkan pegangan moral kuat yakni agama. Dengan begitu, masyarakat dapat menyaring informasi beredar di media sosial.
"Di sinilah pentingnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan melalui MTQ ini tidak hanya menampilkan kemampuan dan keindahan membaca Al-Quran tetapi juga momentum untuk mengagungkan Al-Quran, membumikan ajaran-ajaran Al-Quran, memperkuat moral dan spiritual bangsa dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," tutur Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi memuji pelaksanaan MTQ Tingkat Nasional ke-30 di Samarinda menggunakan inovasi digital. Dia berharap para peserta dapat menerapkan nilai-nilai kejujuran, keadilan, perdamaian, dan persatuan dalam Al-Quran dalam kehidupan kita sehari-hari.
"Melalui MTQ ini kita mengedukasi diri kita sendiri untuk mencintai Alquran, beragama secara humanis dan terbuka, menyempurnakan akhlak bangsa hidup dalam kebersamaan, hidup dalam kerukunan, hidup dalam persatuan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara kita," pungkas Jokowi.