Singgung AI, Jokowi Sebut Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Menurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Jokowi mengaku mendengar bisikan adanya kekhawatiran imbas munculnya Artificial Intelligence (AI).
Singgung AI, Jokowi Sebut Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa kondisi dunia pers atau jurnalistik sedang tidak baik-baik saja. Jokowi mendengar bisikan-bisikan mengenai kondisi pers saat ini.
"Memang saya tahu dunia jurnalistik khususnya industri media saat ini sedang tidak baik-baik saja. Saya selalu mendengar bisikan-bisikan itu," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan kongres ke-25 Persatuan Wartawan Indonesia 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9).
Menurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI). Jokowi menyebut, kekhawatiran serupa juga dirasakan negara-negara lain.
"Ini tidak hanya kita rasakan sendiri di Indonesia tapi semua negara merasakan hal yang sama, dunia persnya semakin banyak tantangan. Karena memang dunia digital ini tidak bisa kita hentikan, tidak bisa kita suruh stop, kayak AI sekarang ini,"
tutur Jokowi.
merdeka.com
Jokowi bercerita, saat menghadiri G20 di India, ada enam negara besar berbicara secara khusus mengenai AI. Dia menilai, ada ketakutan-ketakutan yang sangat dikhawatirkan mengenai AI.
"Dan regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai sudah muncul generatif artificial intelligence," ujar Jokowi.
"Ini barang apa lagi yang satu belum kita pelajari. AI sekarang ini. Saya kira bapak ibu tahu, naskah, script, narasi bisa pakai AI. Bahkan membawakan berita bisa pakai AI. Bisa," sambungnya.
Maka dari itu, Jokowi menginginkan adanya regulasi tentang transformasi digital dengan lebih holistik. Dia berkata, industri kreatif harus punya payung hukum agar tidak menggerus ekonomi yang sudah ada.
"Mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada. Bukan menggerus ekonomi yang sudah ada,"
pungkas Jokowi.
merdeka.com
Sebelumnya, Jokowi meminta para akademisi tidak alergi dengan Artificial Intelligence (AI) atau pun mesin cerdas. Jokowi tak ingin adanya kemajuan teknologi justru dihindari.
"Ini saya minta sekali lagi jangan alergi dengan teknologi, jangan hindari perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI,"
kata Jokowi saat pidato dalam Dies Natalis ke-60 IPB, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9).
merdeka.com