Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.
Jokowi menyebut, berita-berita sensasional menjadi pemicu bertebarannya hoaks.
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin pers hanya menyajikan pemberitaan yang asal viral dan sensasional. Menurutnya, berita-berita sensasional menjadi pemicu bertebarannya hoaks.
Jokowi mengungkap, hingga kini masih sekitar 11.000 berita hoaks yang tersebar di dunia digital. Data itu ia peroleh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Karena memang sekarang ini mestinya berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan yang asal sensasional,"
kata Jokowi saat meresmikan pembukaan kongres ke-25 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9).
merdeka.com
"Karena itu justru memicu bertebarannya hoaks yang sampai saat ini masih ada, saya mendapatkan laporan dari Menkominfo. Ternyata masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital,"
sambung Jokowi.
merdeka.com
Kepala Negara meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh. Sebab, hal ini menjadi nilai tambah dari media dan pers.
"Justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism," ujarnya.
Mantan Wali Kota Solo ini tidak ingin pers bersaing karena berita viral dan heboh dibaca saja. Menurutnya, hal itu mesti dihindari.
"Sekali lagi jangan terpancing bersaing karena viral atau bersaing karena hoaks dan jangan terpancing karena yang penting viral, heboh, dibaca. Saya kira hal-hal seperti itu yang harus kita hindari,"
jelas Jokowi.
merdeka.com
Jokowi menambahkan, sebagi organisasi wartawan tertua, PWI punya peran besar menjaga profesionalitas jurnalis. Harapannya, masyarakat mendapatkan berita yang otentik dan berkualitas.
"Di sinilah peran besar PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar, untuk menjaga profesionalisme pers, untuk mengawal rakyat agar mendapat pemberitaan yang benar, pemberitaan yang otentik yang berkualitas dan berimbang tanpa ada tarik menarik untuk kepentingan apapun,"
pungkas Jokowi.
merdeka.com