Anak Muda NU demo tolak penetapan sembilan Ahwa
"Kami juga meminta agar muktamar jangan diintervensi parpol dan money politik," kata Umam.
Sebanyak 15 orang dari Angkatan Muda Nahdlatul Ulama (AMNU) menggelar aksi unjuk rasa di perempatan Kebonrojo Jombang. Mereka meminta agar NU kembali ke khitah 1926 seratus persen dan meminta pelaksanaan Muktamar NU bebas dari intervensi parpol (partai politik) dan money politik.
Dalam aksi, selain membentangkan poster tuntutan, mereka juga mengibarkan bendera NU (Nahdlatul Ulama). Padahal sekitar setengah kilometer dari lokasi demonstrasi, tepatnya di Alun-Alun Jombang, sedang digelar sidang pembacaan hasil tabulasi usulan para syuriah untuk menetapkan sembilan nama kiai Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).
"NU harus kembali kepada khitah 1926 seratus persen. Selain itu kami juga meminta agar muktamar jangan diintervensi parpol dan money politik," kata Umam.
Umam juga menegaskan, siapapun yang terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2015 -2020, wajib mengembalikan NU kepada jati dirinya. Yakni, bukan hanya organisasi yang memperhatikan faham keagamaan. Namun NU harus menjadi organisasi yang peka terhadap kondisi sosial dan kebangsaan.
Menurut Umam, dalam sejarahnya NU adalah organisasi yang sangat memperhatikan kebangsaan dan sosial. Maka tidak heran, banyak kiai NU yang punya andil besar dalam melahirkan NKRI. "Karena cikal bakal NU berasal dari Nahdlatul Wathan (kebangkitan kebangsaan). Makanya NU harus tetap konsisten dengan sejarahnya," lanjut Umam.
Selain itu, lanjut Umam, NU juga sangat konsisten dalam membangun basis ekonomi untuk kesejahteraan umat. Hal itu tidak lepas dari sejarah NU yang berasal dari Nahdlatul Tujjar (kebangkitan pedagang).
"Nahdlatul Tujjar merupakan cikal bakal NU yang berani melawan dominasi VOC pada masa penjajahan. Berkaca dari itulah kami meminta agar NU kembali ke khitah seratus persen," tegasnya.