Anak tak lulus SNMPTN, wali murid SMA ini geruduk rumah Ganjar
Ganjar menyatakan bahwa jalan keluar yang akan dilakukan adalah membahas kembali tentang proses memasukan data.
Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo digeruduk orang tua wali murid SMA Negeri 3 Semarang yang tidak lolos SNMPTN di Rumah Dinas Gubernur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/5). Kedatangan dua orangtua wali murid tersebut untuk meminta solusi dan jalan keluar kepada Ganjar terkait dua anak mereka dari ratusan murid SMA Negeri 3 Semarang yang tidak lolos.
Kedua orang tua wali murid itu juga merupakan anggota tim investigasi yang bertugas untuk menyelesaikan persoalan yang sedang menimpa di SMA tersebut. Menjawab keluhan dari orang tua wali murid itu, Ganjar kemudian mengontak Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Anis Baswedan usai berdiskusi secara tertutup di Ruang Tamu Rumah Dinas Gubernur.
Dalam perbincanganya dengan Menteri Anis, Ganjar menyatakan bahwa jalan keluar yang akan dilakukan adalah membahas kembali tentang proses memasukan data nilai murid-murid SMA Negeri 3. Kemudian menambah kuota penerimaan dan membuka serta mengurai kasus ini secara transparan.
"Kalau memang sistemnya salah dengan direview dan dibuka secara transparan maka kesalahan yang terjadi di SNMPTN SMA 3 akan diketahui. Pak Anis ternyata tadi kan anda dengar sendiri setuju dengan usulan saya. Meski demikian masih harus ada koordinasi dengan Pak Nasir (Menristek)," ungkap Ganjar usai menelepon Menteri Anis.
Ganjar langsung saat itu berupaya untuk menghubungi Menristek M Nasir. Namun, hanphone yang dituju tidak aktif. Ganjar juga berupaya untuk menghubungi Ketua panitia SNMPTN Prof Rahmad Wahab yang juga Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ganjar mengaku dirinya baru mengetahui persoalan SMA Negeri 3 ini dari Belanda. Ganjar saat itu ada di Rotterdam pada 8 Mei sampai 13 Mei untuk memaparkan keberhasilan Jateng dalam upaya penanggulangan bencana. Kemudian setibanya di Semarang, Ganjar mendapat curhat dari anak SMA Negeri 3 Semarang melalui tiwitter. Bahkan sejumlah orang tua siswa mengadu kepadanya.
"Tim investigasi harus melakukan itu. Panitia pusat juga harus merespon dengan memberikan kesempatan tim investigasi untuk mengetahui bagaimana sistem entry nilai murid-murid. Apakah compatible dengan sistem entry nilai di SMA 3. Kalau itu bisa dilakukan maka saya yakin persoalan akan bisa selesai dan tuntas," ungkapnya.
Ganjar membeberkan, kesalahan sistem semakin menguat karena tidak hanya di SMA Negeri 3 saja. Namun, di SMA lain seperti di Banyuwangi dan Lampung juga banyak siswanya yang tidak muncul nilainya dan tidak lolos SNMPTN beberapa hari lalu.
"Untuk menyelamatkan siswa dilakukan penambahan kuota SNMPTN. Ini menjadi lebih bijak agar tidak mengubah hasil kelulusan siswa SMA lainnya. Kita tambah kuota, masukan mereka tanpa mengubah kelolosan siswa lainya yang sudah diumumkan sebelumnya," pungkasnya.