Pelajar SMK Tewas Terlentang di Ruang Tamu Rumahnya, Ada Luka Lebam di Wajah
Jasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris minta tolong.
Polisi medalami penyebab kematian korban.
Pelajar SMK Tewas Terlentang di Ruang Tamu Rumahnya, Ada Luka Lebam di Wajah
Syahroni (19) pelajar Kelas XII sebuah SMK di Kabupaten Malang tewas dengan luka di wajah. Korban ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia dalam posisi terlentang di ruang tamu rumahnya.
Jasad korban kali pertama diketahui oleh ibunya yang langsung histeris saat mengetahui anak lelakinya itu sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Kepolisian Resor Malang tengah menyelidiki terkait kematian korban. Tim identifikasi dari unit Reskrim Polsek Gondanglegi telah melakukan olah TKP.
“Kami mendapat laporan seorang pemuda meninggal dunia di sebuah rumah di Kecamatan Gondanglegi, ditemukan dalam keadaan sudah kaku,” ungkap Ipda Dicka Ermantara, Kasihumas Polres Malang, Sabtu (6/7).
Ipda Dicka mengatakan semula ibu korban mengira anaknya sedang tidur sehingga tidak membangunkannya. Namun, Jumat pukul 15.00 WIB, mencoba membangunkan untuk makan. Ibu korban terkejut menemukan tubuh korban sudah kaku dan tidak bernapas.
Ibu korban segera memanggil tetangga untuk meminta pertolongan. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak desa dan diteruskan ke Polsek Gondanglegi.
“Petugas yang menerima laporan langsung melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti serta petunjuk,” ungkap Ipda Dicka.
Hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh SR. Namun, ditemukan luka pada mata sebelah kanan pemuda tersebut.
Guna memastikan penyebab kematian, polisi mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Saiful Anwar di Kota Malang untuk dilakukan autopsi.
“Kita masih menunggu hasil autopsi guna penyelidikan lebih lanjut,” imbuh Ipda Dicka.
Sulaiman Arif, Perangkat Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang mengatakan, informasi tewasnya korban dari keluarga korban. Ibu korban, Jumat (5/7/2024) pukul 03.00 WIB mendengar korban pulang ke rumah.
Tetapi ibu korban mengalami gangguan penglihatan, sehingga tidak melihat korban masuk ke dalam rumah. Ibu korban menduga seseorang mengantarkan pulang anaknya.
"Ibunya penglihatannya agak kurang sehat. Untuk jalan saja susah. Jadi tidak tahu," katanya.
Korban tak kunjung bangun hingga siang dan ibu korban berniat membangunkan untuk makan. Saat itu, sudah dalam kaku dan ibu korban seketika berteriak histeris minta tolong.
"Ibunya berteriak minta tolong ke tetangga," katanya.
Terdapat luka lebam di bagian wajah korban yakni bagian bibir sebelah kanan dan pelipis kanan. Namun Sulaiman Arif mengaku tidak melihat secara langsung luka tersebut.
"Kami sendiri tidak melihat langsung karena sudah ditangani oleh pihak berwajib. Kalau dilihat dari kejauhan karena benda tumpul kayaknya," tuturnya.
Korban sendiri kerap bermain dan pulang larut malam bersama teman-teman seusianya.
Hingga kini belum diketahui indikasi kekerasan atau tindakan kriminal dalam peristiwa tersebut. Polisi masih mendalami dengan memeriksa saksi dan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Sementara Sabtu (6/7/2024) dini hari, jenazah korban telah dimakamkan usai proses autopsi.