Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
Korban ditemukan terbaring dengan ditutupi selimut di tempat tidurnya di kamar, Kamis (8/2).
Korban ditemukan terbaring dengan ditutupi selimut di tempat tidurnya di kamar, Kamis (8/2).
Warga Desa Sukamerindu, Semidang Aji, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan kematian tak wajar seorang remaja putri, DN (18). Korban mengalami banyak luka di sekujur tubuhnya.
Korban ditemukan terbaring dengan ditutupi selimut di tempat tidurnya di kamar, Kamis (8/2). Dia mengalami banyak luka tusuk, seperti di leher, perut, dada, pundak, punggung, dan luka sayatan di beberapa jari.
Penemuan berawal saat teman korban mengajak mandi di sungai seperti biasa. Beberapa kali dipanggil dan pintu digedor, tak ada sahutan dari dalam rumah yang membuat saksi penasaran.
Lantas saksi mengajak temannya untuk mengecek ke dalam rumah dengan masuk dari pintu samping yang hanya diganjal sepatu dan kain perca. Mereka histeris saat membuka selimut ternyata korban dengan kondisi mengenaskan.
Polisi mengevakuasi korban ke rumah sakit dan selanjutnya melakukan olah TKP. Penyidik menduga korban dibunuh karena tidak ditemukan benda di rumahnya yang hilang.
Dari olah TKP, korban sempat melakukan perlawanan saat pembunuhan terjadi. Hal itu dilihat dari kondisi ranjang yang berantakan. Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi membawa beberapa barang bukti. Yakni handuk, selimut, pakaian, pas foto dengan pacar korban, bantal, dan ponsel.
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon, Jumat (9/2).
Dari keterangan saksi, korban tinggal sendiri di rumah itu karena orangtuanya bermalam di kebun untuk menjaga sekaligus panen durian.
Sehari sebelum itu, orangtua korban sempat pulang dan kembali ke kebun pada Rabu (7/2) pukul 21.00 WIB. Kepulangan orangtuanya hanya selama sekitar empat jam.
"Sore sampai malamnya orang tua korban pulang dan besok siangnya korban ditemukan tewas," kata Ibnu Holdon.
Sementara ini, penyidik belum dapat menduga siapa pelakunya.
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaMenilik momen asik panglima TNI menengok kebun durian dan menyantap raja buah itu di tempat.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaSejak istrinya meninggal, Abah Ucup merawat sang ibu yang sudah berusia 103 tahun seorang diri.
Baca Selengkapnya