Analisis Mantan Kepala BAIS Soal Rentannya Kantor Polisi Jadi Sasaran Pelaku Teror
Pengamanan kantor Polisi ibarat simalakama. Di satu sisi, polisi harus memberi pelayanan sehingga penjagaan tidak ketat seperti di TNI. Di sisi lain, kondisi ini rentan terhadap aksi teror.
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Soleman Ponto menilai peristiwa penyerangan Mabes Polri tidak mengherankan. Sebab kantor polisi memang menjadi sasaran teroris.
Dia menilai, penyerangan di Mabes Polri lantaran penjagaan yang tidak ketat. Soleman lantas menyinggung perbedaan penjagaan markas TNI dan Polri.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana Mpok Alpa berencana untuk mengatasi teror yang dialaminya? Udah gua mau ganti malahan, terus karenakan posisinya pagi (tengah malam) kan disitu lalu lalang motor, orang motor mah keliatan aja, ada yang cctv sebelah sana dekat mobil cuma ga keliatan, " beber Mpok Alpa.
-
Kenapa Mpok Alpa bingung dengan teror tersebut? Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati, " kata Mpok Alpa.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
"Bagi saya kantor polisi itu tidak lebih seperti hotel, jadi itu sasaran empuk. Mereka tidak akan sekeras mabes TNI. Kalau Mabes TNI, tembus itu baru luar biasa," ujar Soleman dalam diskusi virtual, Minggu (4/4).
Menurut Soleman, penjagaan di kantor Polisi yang tidak ketat sangat wajar. Karena polisi memberikan pelayanan masyarakat. Sehingga kantornya tidak membuat tembok dengan masyarakat.
"Nah kalau dia melayani masyarakat ya itu risiko. Sehingga apakah itu mabes Polri, Polda, Polsek, sama saja risikonya, itu hal yang biasa," katanya.
Pengamanan kantor Polisi ibarat simalakama. Di satu sisi, polisi harus memberi pelayanan sehingga penjagaan tidak ketat seperti di TNI. Di sisi lain, kondisi ini rentan terhadap aksi teror.
"Bagi polisi jadi buah simalakama, kalau diperkeras pelayanan masyarakat terganggu, ya memang itu risiko, jadi kita jangan membesarkan lagi Mabes Polri kecolongan, tidak, ya itu memang resiko karena adanya teroris," kata Soleman.
Baca juga:
Densus 88 Tangkap Warga Aceh Penjual Airgun Dipakai ZA Meneror di Mabes Polri
Eks Napiter Ungkap Pola Rekrutmen Teroris di Media Sosial
BIN Sebut Polisi Sudah Antisipasi Aksi Teror Sejak Januari
BIN Nilai Bom Bunuh Diri di Makassar dan Teror di Mabes Polri Memakai Pola Lama
Mantan Kabais TNI Nilai BNPT Gagal Tanggulangi Aksi Teror
Analisa Kemiripan Surat Wasiat Bomber Makassar dan Penyerang Mabes Polri
Analisa Mantan Kepala BAIS Soal Rentannya Kantor Polisi Jadi Sasaran Pelaku Teror