Anggota DPR Beri Catatan Kinerja 1 Tahun Pengendalian Covid-19
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo melihat, pemerintah selama setahun belakangan sudah melakukan banyak langkah dan strategi dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 di Indonesia genap setahun, Selasa, 2 Maret 2021. Pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo melihat, pemerintah selama setahun belakangan sudah melakukan banyak langkah dan strategi dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Sudah banyak langkah untuk menghadapi pandemi ini. Salah satu yang utama adalah protokol kesehatan. Sejak awal diberlakukan PSBB, protokol kesehatan mutlak dilakukan. Sesuai rekomendasi WHO protokol kesehatan paling efektif untuk mengendalikan Covid-19. Sekaligus secara simultan dalam satu tahun ini seluruh dunia menciptakan vaksin," kata Rahmad kepada wartawan, Senin (1/3).
Meski pemerintah sudah membuat kebijakan untuk mengendalikan mobilitas masyarakat, seperti PSBB dan PPKM, kasus positif masih terus naik. Per Minggu, 28 Februari, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah lebih dari 1,3 juta.
Menurut Rahmad, tantangannya adalah menerapkan kebiasaan baru, seperti menjaga jarak, mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir, kemudian bermasker, bukan perkara mudah.
"Pelaksanaan di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. Banyak juga yang menganggap Covid-19 konspirasi, Covid-19 tidak ada, Covid-19 tidak berbahaya. Kenyataannya kita disuguhi dalam satu tahun terakhir banyak yang terkena, kemudian banyak yang berguguran," tuturnya.
Dia mengatakan, pemerintah telah mengevaluasi penerapan PSBB yang diakui memiliki beberapa kelemahan. Kemudian, kebijakan itu disempurnakan dengan PPKM dan PPKM skala mikro. Melalui PPKM, keterlibatan masyarakat dalam mengatasi penyebaran Covid-19 diharapkan lebih besar.
Kebijakan lain, pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19. Menurut Rahmad, vaksinasi salah satu kunci keberhasilan dalam pengendalian Covid-19.
"Kalau pelaksanaan vaksin sukses, saya percaya 17 Agustus kita bisa mengendalikan Covid-19," katanya.
Pemulihan Ekonomi
Setelah berhasil mengendalikan Covid-19, kata dia, pekerjaan krusial selanjutnya adalah pemulihan ekonomi. Dia berharap, masyarakat dan dunia usaha bisa menjaga optimisme bahwa ke depan ekonomi bisa pulih.
"Saya percaya kita akan segera recovery ekonomi. Memang butuh waktu, tapi optimisme jadi kata kunci yang harus kita garisbawahi. Ekonomi bisa pulih setelah kita benar-benar mengendalikan Covid-19," ujar Rahmad.
Pemerintah menyalurkan bantuan sosial dan bantuan pangan nontunai yang nilainya lebih dari Rp203,9 triliun untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.
Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang menelan anggaran Rp20 triliun. Bantuan subsidi listrik 100% bagi konsumen yang menggunakan daya 450 watt.
Pemerintah juga memberikan subsidi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta penempatan dana pemerintah pada sektor perbankan sebagai bantuan untuk para pelaku usaha. Perbankan diminta untuk meminjamkan dana mural tersebut kepada dunia usaha.
Di bidang kesehatan, salah satu upaya pemerintah adalah mendatangkan vaksin dari beberapa negara. Selain mekanisme kerja sama bilateral, dalam mencari sumber-sumber vaksin, pemerintah menggandeng organisasi/aliansi internasional, yaitu Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Sampai pekan lalu, Kementerian Kesehatan mencatat 1.363.138 orang Indonesia sudah divaksin Covid-19. Mulai Maret ini, target orang yang divaksin sebanyak 500 ribu per hari. Sehingga Juli 2021, total yang divaksin sudah 70 juta orang.
(mdk/rnd)