Anggota DPR ini juga jadi korban Lion Air delay
"Saya termasuk yang belum sempat mendapatkan boarding pass karena petugasnya duluan kabur," kata Nasir Djamil.
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil ikut tertahan di bandara Soekarno-Hatta akibat pesawat Lion Air yang akan digunakannya mengalami delay parah. Dia pun terancam gagal untuk berangkat reses ke daerah pemilihannya di Aceh.
"Tadi pagi itu awalnya ada petugas di counter check in (Lion Air) dan mereka berkerja seperti biasa, tiba-tiba ada ratusan penumpang Lion yang gagal berangkat kemarin masuk lagi dan dengan marah meminta para petugas yang di counter check in meninggalkan tempat itu. Akibatnya sebagian calon penumpang ada yang telah memperoleh boarding pass dan ada yang tidak. Saya termasuk yang belum sempat mendapatkan boarding pass karena petugasnya duluan kabur," kata Nasir Djamil melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (20/2).
Menurutnya pihak Lion Air satu pun tidak terlihat di kantornya di bandara Soekarno-Hatta. Mereka kabur dan tidak ada yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Yang mendapatkan boarding pass juga tidak bisa terbang. Para calon penumpang yang mengenal saya sebagai anggota dewan meminta bantuan supaya menemui pihak Lion Air di bandara tapi saat kami coba temui tidak ada satu pun ada dari mereka," terang dia.
Lanjut dia, akibatnya para penumpang kebingungan mencari kejelasan penyebab delay dan kapan penerbangan dapat dilakukan. Mereka juga mempertanyakan kompensasi dan penjelasan resmi pihak Lion Air yang belum ada sampai sekarang.
"Calon penumpang tidak mendapatkan informasi apapun terkait masalah ini. Mereka terombang-ambing dalam ketidakpastian," pungkas dia.
Baca juga:
Penumpang Lion Air makin emosi, pejabat Angkasa Pura dimaki-maki
Terlantar, ratusan penumpang Lion Air menumpuk di dalam bandara
Penumpang Lion Air geram, landasan terbang AirAsia diblokir
FPI: Semua pilot Lion Air tutup mulut, mungkin lagi rayakan Imlek
Penerbangan ditunda, ratusan penumpang Lion Air blokir bandara
Ganti rugi mulai diberikan, ribuan penumpang dipindah ke Terminal 3
Sering delay, rute penerbangan Lion Air perlu dievaluasi
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana cara maskapai memberikan kompensasi kepada penumpang yang mengalami delay? Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.
-
Apa saja jenis kompensasi yang diberikan kepada penumpang pesawat yang mengalami delay? - Kategori 1, keterlambatan selama 30 hingga 60 menit. Pada kategori ini, para penumpang berhak mendapatkan kompensasi berupa minuman ringan.- Kategori 2, keterlambatan selama 61 hingga 120 menit. Pada kategori ini para penumpang harus mendapatkan kompensasi minuman dan makanan ringan.- Kategori 3, keterlambatan selama 121 hingga 180 menit. Ketika mengalami keterlambatan hingga 3 jam lamanya, maskapai wajib memberikan makanan berat dan minuman.- Kategori 4, keterlambatan selama 181 hingga 240 menit. Pada keterlambatan selama berjam-jam ini, para penumpang wajib mendapatkan kompensasi keterlambatan berupa minuman, makanan ringan, hingga makanan berat.- Kategori 5, jika delay lebih dari 240 menit atau 4 jam, maka kompensasi yang diberikan yaitu ganti rugi sebesar Rp300.000, baik berupa uang tunai ataupun voucher yang bisa diuangkan.Maskapai juga diperkenankan melakukan pembayaran ganti rugi dengan transfer rekening paling lambat 3×24 jam dari keterlambatan atau pembatalan.- Kategori 6, terjadi saat adanya pembatalan penerbangan. Dalam kondisi seperti ini, penumpang berhak memperoleh kompensasi berupa refund (pengembalian dana tiket) atau pengalihan pada penerbangan selanjutnya.