Anggota DPR ke Tito: Korban miras lebih banyak dari korban teroris
"Pak calon kapolri bisa menjabarkan bagaimana langkah strategis sehingga miras itu bisa kita atasi."
Anggota Komisi III DPR Yandri Susanto kecewa terhadap visi misi yang dipaparkan calon tunggal Kapolri Komjen Tito Karnavian. Politikus PAN itu mengkritik tidak adanya persoalan minuman keras (miras) dan kejahatan seksual.
"Padahal miras ini dengan narkoba dan kejahatan seksual seperti kakak adik, seperti dua mata uang yang tidak bisa dipisah. Korban miras itu lebih banyak dari korban teroris. Pak calon kapolri bisa menjabarkan bagaimana langkah strategis sehingga miras itu bisa kita atasi. Sehingga rongrongan terhadap negeri ini satu per satu bisa kita urai," ujar Yandri dalam rapat fit and proper test di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6).
Selain itu, terkait narkoba, Yandri berujar dari sisi korban, jumlahnya paling besar. Hal tersebut menurutnya sebuah ancaman yang besar sebagai sebuah negara.
"Semua angkatan sudah menjadi korban, apakah TNI, Polri, dosen, dan sebagainya. Jika bapak selama kapolri, masalah narkoba, miras, dan kejahatan seksual bisa diatasi dan menjadi sejarah negeri ini saya kira Pak Tito bisa dicatat dengan tinta emas. Kalau itu bisa diselesaikan, maka pan menilai setengah persoalan bangsa ini sudah terselesaikan," paparnya.
"Bagaimana lingkaran 3 bidang ini bisa menjadi program prioritas kapolri," imbuhnya.
Politikus PAN ini juga mengungkapkan bahwa terorisme ini memang menjadi persoalan serius bangsa ini. Dia mengungkapkan kalau salah kita ambil langkah di lapangan, kelompok radikal justru akan muncul.
"Banyak korban salah tangkap, salah tangkap dan sebagainya, misal kasus Siyono jangan sampai nanti publik antipati terhadap pemberantasan terorisme. Jangan juga masyarakat simpati terhadap terorisme. Itu menjadi tantangan Polri. Kami berharap kasus Siyono adalah kasus terakhir. Sehingga kita memberantas terorisme itu memberantas kelompok radikal di negeri ini," ujarnya.
Seperti diketahui, Tito tak sendiri saat mengikuti uji kompetensi dan kelayakan di DPR ini. Ada sejumlah jenderal yang mendampinginya, duduk berjajar di belakang Tito.
Beberapa di antara mereka ialah Kabarhamkam Komjen Putut Eko Bayuseno Akpol '84, Kalemdikpol Komjen Syafrudin Akpol '85, Kapolda Metro Irjen Moechgiyarto Akpol '86, Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan Akpol '84, Kadiv Propam Irjen M Iriawan, Asrena Polri Irjen Arif Wachyunadi Akpol '84, Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto Akpol '87, Kadiv Humas Irjen Boy Rafli Amar Akpol '88, dan sebagainya.