Anggota DPR Yakin Irjen Nana Mendapat Kepercayaan Jokowi Jadi Kapolda Metro Jaya
"Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden," kata Wayan.
Anggota Komisi III DPR RI, I Wayan Sudirta menilai penunjukan Irjen Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Gatot Eddy Pramono langkah yang tepat. Sebab, menurutnya, Nana memiliki latar belakang yang cukup bagus di institusi Polri.
Penunjukan Irjen Nana sempat disorot Indonesia Police Watch (IPW). Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berpandangan, Presiden Jokowi ingin menonjolkan 'geng Solo' di pucuk pimpinan kepolisian.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
-
Apa yang dilakukan Presiden Erdogan saat wisuda anggota Polri? Dalam video yang diunggah akun Instagram @polisi_indonesia, terlihat Erdogan menjabat tangan Briptu Tiara. Terlihat juga beberapa Erdogan mengucapkan sesuatan dan dijawab oleh Tiara.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Sebab, selama Nana berkarir di Korps Bayangkara terbilang biasa dan cenderung tak ada yang menonjol selama Nana menjabat Kapolda NTB.
"Mungkin banyak polisi bagus, tapi kalau ditunjuk Nana rasanya tidak masalah. Memang kalau lihat banyak polisi yang layak jadi Kapolda Metro Jaya," kata Wayan seperti dilansir Antara, Selasa (24/12).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menjelaskan ada banyak alasan Nana layak jadi Kapolda Metro Jaya, di antaranya melihat latar belakangnya di bidang intelijen dan keamanan (intelkam). Menurut dia, ini salah satu unsur penting yang dibutuhkan seorang Kapolda Metro Jaya.
"Dengan kompleksitas permasalahan, berbagai kerumitan yang ada di Jakarta. Maka, intel yang paling tahu terhadap segala dan kemungkinan kejadian ketimbang satuan-satuan lain di kepolisian. Jadi, kemampuan intel yang memadai," ujarnya.
Kemudian, Wayan mengatakan Nana juga terbilang sosok yang memiliki karir cemerlang di kepolisian. Karena, dia pernah menjabat sebagai pimpinan di pucuk Korps Bhayangkara mulai dari Kapolsek, Kapolres hingga Wakapolda. Sehingga, tidak lagi diragukan pengalamannya.
"Selain berkecimpung di bidang intelkam, Nana juga punya pengalaman relatif lengkap," ucapnya.
Selanjutnya, Wayan mengatakan menjadi Kapolda Metro Jaya sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memang penting sekali. Sebab, Kapolda Metro Jaya harus orang yang dapat dipercaya oleh Kapolri, pemerintah pusat terutama Presiden Jokowi.
"Memang seorang Kapolda Metro Jaya itu penting sekali, jadi butuh orang yang dapat dipercaya Presiden, Kapolri," jelas dia.
Menurut dia, Presiden Jokowi pasti membutuhkan kepercayaan dari Panglima TNI, Kapolri, Pangdam Jaya termasuk Kapolda Metro Jaya. Sehingga, sulit jika penunjukkan Kapolda Metro Jaya tak ada komunikasi dengan Presiden.
"Pasti ada komunikasi sebelum Kapolri menempatkan Kapolda Metro Jaya kepada Presiden. Maka, saya mendukung dan apresiasi kalau Kapolda Metro adalah orang yang sudah diketahui track record-nya oleh Presiden, orang yang sudah dikenal. Bukan hanya dikenal, tapi dapat dipercaya oleh Presiden," katanya.
Terakhir, Wayan menilai Kapolda Metro Jaya juga harus bisa berkomunikasi dan koordinasi dengan berbagai instansi pusat. Karena, jabatan Kapolda Metro Jaya itu berbeda dengan kapolda-kapolda lain yang paling memerlukan komunikasi maksimal dan setiap saat.
"Itu sekali lagi, rasanya pilihan Presiden tidaklah keliru. Mari kita dukung dan percayakan, mudah-mudahan Jakarta akan lebih lancar lalin, lebih aman kondisinya bisa menyeimbangkan antara demokrasi dan kehadiran negara," tandasnya.
'Geng Solo' adalah sebutan untuk pejabat di kepolisian yang menjabat sebagai Kapolresta Solo kala Presiden Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo selama dua periode. Irjen Nana pernah menduduki jabatan sebagai Kapolresta Solo pada tahun 2010 lalu.
Selain Nana, IPW juga menyoroti Brigjen Pol Ahmad Lutfi yang setelah menjabat sebagai Kapolresta Solo, langsung mendapat promosi sebagai Wakapolda Jawa Tengah. Selain itu, Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo yang menjabat sebagai Kabareskrim. Listyo sempat menjabat sebagai Kapolresta Solo dan juga sebagai ajudan Jokowi.
(mdk/ray)