Anggota DPRD Depok 'ditodong' tes urine usai rapat paripurna
Rapat paripurna yang sempat molor hingga tiga jam itu turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna. Dia mengaku tak mengetahui akan disidak BNN Depok.
Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok disidak usai rapat paripurna. Mereka 'ditodong' menjalani tes urine oleh BNN. Dari 50 anggota, hanya 33 orang yang ikut tes karena yang hadir rapat tidak seluruhnya.
Salah satu anggota dewan, Supriyatni, mengaku kaget saat Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tanke Alo mengumumkan tidak boleh ada yang keluar ruangan usai rapat paripurna. "Tadi enggak mau kencing saja harus dipaksa keluar," kata Supriyatni, Rabu (5/4).
Walaupun kaget, namun dia, merespons sidak yang digelar BNN Kota Depok dan Dinas Kesehatan Kota Depok itu dengan positif. "Ya, bagus sih tes ini untuk mengetahui penyalahgunaan narkotika di kalangan anggota dewan, tapi sayangnya enggak hadir semua anggotanya," ujar anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar itu.
Rapat paripurna yang sempat molor hingga tiga jam itu turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna. Dia mengaku tak mengetahui akan disidak BNN Depok.
"Saya sendiri saja tidak tahu jika ada tes urine ini. Ini bagian dari pada upaya pencegahan. Harus dimulai dari kita. Harus terprogram, tidak parsial," kata Pradi.
Pradi mengungkapkan sepanjang 2016 ada lebih dari 300 orang yang ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkotika, baik skala pengguna dan pengedar di Kota Depok. "Ini sangat mengkhawatirkan," tandasnya.