Anggota Gafatar di Purwakarta tertutup dengan warga
Sehari-hari pasutri ini bekerja sebagai petani yang mendapat upah dari bagi hasil.
Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) memiliki banyak anggota di pelbagai daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kapolres Purwakarta, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, dari hasil penelusuran intelijen kepolisian, ada pasangan suami istri asal Lampung yang mengontrak rumah di Kecamatan Cibatu dan diduga sebagai anggota Gafatar.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Dimana lokasi Kecamatan Sukasari di Purwakarta? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kenapa Pura Giri Salaka Alas Purwo didirikan? Saat itu para tokoh agama Hindu memiliki ide mendirikan pura karena ingin menjaga kesucian situs kawitan yang ramai didatangi orang.
-
Bagaimana ciri khas Pura Giri Salaka Alas Purwo? Ciri Khas Pura Giri Salaka Alas Purwo memiliki ciri khas yang membedakannya dengan pura lain di Banyuwangi. Pelinggih padmasana di Pura Giri Salaka Alas Purwo menghadap ke utara, sedangkan kebanyakan pura di Banyuwangi padmasananya menghadap ke timur. Selain itu, ada bangunan rajahkolocokro pada Pura Giri Salaka Alas Purwo yang tidak ditemukan di pura lain.
"Mereka itu menyatakan diri sebagai Gafatar terhadap masyarakat sekitar," kata Trunoyudo. di Purwakarta, Rabu (13/1).
Trunoyudho menuturkan, sehari-hari pasutri ini bekerja sebagai petani yang mendapat upah dari bagi hasil. Namun selama mengontrak di sana, mereka tidak pernah menyebarkan ajaran kelompoknya. Salah satunya karena mereka jarang berinteraksi dengan warga.
"Tapi tidak ada ajakan karena mereka jarang berinteraksi. Kita masih selidiki berapa lama mereka mengontrak di situ. Tapi sejak sebulan lalu mereka sudah tidak mengontrak lagi," katanya.
Kapolres Purwakarta memastikan belum ada warganya yang dirugikan secara materiil atau adanya orang hilang setelah bergabung dengan Gafatar. Meski begitu Truno mengimbau agar masyarakat bisa berkoordinasi dengan pihak berwajib jika menemukan adanya penyebaran paham Gafatar atau sejenisnya. Selain itu Truno pun mengajak agar masyarakat tidak mengambil tindakan mengarah pada kriminalitas.