Anggota Gugur Ditembak KST, Panglima TNI Terbang ke Papua
Selepas dari Papua, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono nantinya akan ditentukan apa saja yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Apalagi dalam melakukan penyelamatan terhadap Pilot Susi Air Captain Philips M.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terbang menuju Papua, bersama dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman dan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
Hal ini usai adanya prajurit TNI yang tertembak oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (15/4) sekira pukul 16.30 WIB.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Apa nama penghargaan yang diterima Panglima TNI? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa yang akan menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Kapan Jenderal M Jusuf diangkat menjadi Panglima TNI? Saat memilih Jenderal M Jusuf menjadi Panglima TNI tahun 1978 pun Soeharto mengejutkan banyak pihak.
-
Siapa yang diusulkan Presiden Jokowi sebagai calon Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
"Hari ini Panglima ke sana untuk melihat kondisi lapangan, apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan," kata Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan kepada wartawan, di Monas, Jakarta, Senin (17/4).
Selepas dari Papua, nantinya akan ditentukan apa saja yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Apalagi dalam melakukan penyelamatan terhadap Pilot Susi Air Captain Philips M.
"Nanti beliau kembali akan baru diputuskan misalnya tambahan pasukan ya tambahannya berapa itu kan dilihat kebutuhan di lapangan, bukan yang maksimal 2/3 tidak. Sesuai kebutuhan di lapangan saja," ujarnya.
"Kalau memang perlu tambahan misalnya pasukan ya kita belum tahu jumlahnya berapa, atau barangkali kebutuhan alutsista seperti helikopter atau apa kita belum tahu lihat kebutuhan. Nanti, kita kabari perkembangannya," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Kelompok Separatis Teroris (KST) telah menyerang prajurit TNI di wilayah Kabupaten Nduga, Papua. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (15/4) sekira pukul 16.30 Wib.
Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan, satu orang prajurit yang gugur atau meninggal dunia atas nama Pratu Miftahul Arifin.
"Panglima TNI turut berdukacita atas gugurnya prajurit terbaik TNI Pratu Arifin yang gugur pada 15 April pukul 16.30 Wib," kata Julius kepada wartawan, Minggu (16/4).
Julius menegaskan, untuk prajurit yang gugur itu hanya berjumlah satu orang yakni Pratu Miftahul Arifin.
"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang atas nama Pratu Arifin," tegasnya.
"Informasi yang lain belum kami dapatkan, karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca tidak menentu," sambungnya.
Selain itu, terkait dengan adanya kejadian ini. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi bersama dengan anggotanya.
"Kemungkinan Panglima TNI ke depan adalah untuk melakukan evaluasi mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, diserang oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST, Sabtu (15/4) Pukul 16.30 WIT.
"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka. Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut. Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Minggu (16/4).
Dia meminta doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas.
(mdk/fik)