Anggota TNI diduga terlibat pembunuhan 2 santri Kanjeng Dimas
Anggota TNI diduga terlibat pembunuhan 2 santri Kanjeng Dimas. Kasdam) V/ Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi mengaku akan ikut menyelidiki mengenai informasi, adanya keterlibatan seorang anggota TNI.
Kasus pembunuhan terhadap dua pengikut Padepokan Kanjeng Dimas, yakni Abdul Gani dan Ismail, yang dilakukan oleh sepuluh orang diduga diotaki Taat Pribadi. TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) V/ Brawijaya, dimungkinkan akan ikut membantu penyelidikan yang dilakukan polisi tersebut.
Sebab, tersiar kabar, ada seorang anggota TNI yang ikut terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Kemudian juga ada yang menjadi beking untuk mengamankan di sekitar area lokasi padepokan.
Mengenai hal tersebut, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) V/ Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Rahmad Pribadi mengaku akan ikut menyelidiki mengenai informasi, adanya keterlibatan seorang anggota TNI.
"Akan kami selidiki. Nanti, kami akan terus berkoordinasi dengan Polda Jatim. Terutama mengenai penanganannya itu seperti apa, jika memang ada seorang oknum TNI yang ikut terlibat," terang Brigadir Jenderal Rahmad di Markas Kodam V/Brawijaya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/9).
Apabila nantinya memang ada, TNI tidak tebang pilih, dan akan ditangani secara profesional. Namun jenderal bintang satu tersebut mengaku, bila hingga sekarang belum menerima informasi mengenai adanya keterlibatan seorang anggota TNI yang ikut melakukan pembunuhan.
"Kalau memang ada, akan ditindak sesuai dengan prosedur dan kesalahannya tidak lain pelanggarannya itu seperti apa," ucap dia.
Perlu diketahui, tersangka Taat Pribadi ditangkap polisi gabungan Kamis 22 September lalu. Dasar penangkapan itu, karena Taat diduga terlibat dalam pembunuhan Abdul Gani dan Ismail.