Anies Kenang Lieus Sungkharisma, Aktivis Keturunan Tionghoa yang Tak Takut Apapun
Anies mengaku mengenal Lieus sejak tahun 1993 saat aktif di organisasi masing-masing.
Aktivis keturunan Tionghoa, Lieus Sungkharisma meninggal dunia pada Selasa malam karena sakit jantung. Lieus mengembuskan napas terakhirnya di RS Pondok Indah, Bintaro, Tangerang Selatan.
Anies Baswedan merasa berduka cita atas meninggalnya sahabatnya tersebut. Anies mengaku mengenal Lieus sejak tahun 1993 saat aktif di organisasi masing-masing.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dibicarakan Susi Pudjiastuti dan Anies Baswedan saat bertemu? Tak diketahui apa saja yang dibicarakan keduanya selama melewati sore bersama. Sebelum pulang, Anies dan Susi sempat membahas soal tanaman anggrek yang menghiasi ruangan. Keduanya terlihat sangat seru berdiskusi soal bunga alih-alih membicarakan politik dan pemilu.
-
Kenapa Anies Baswedan menjadi target berita bohong? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
"Pertama kali kenal Bang Lieus Sungkharisma tahun 1993, saat itu saya sebagai Ketua Senat Mahasiswa Jogja diundang menghadiri konferensi yang diselenggarakan beliau sebagai Ketum GemaBudhi (Generasi Muda Buddhis Indonesia)," ujar Anies saat membagikan momen ketika melayat ke Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Minggu (29/1).
Sejak saat itu, kata Anies, dirinya sering berinteraksi dengan Lieus. Bahkan, lanjut Anies, sahabatnya tersebut juga pernah memberikan pendukung materi kuliah terkait antikorupsi.
"Begitu juga saat kami mengemban tugas di Universitas Paramadina, di mana beliau sebagai perwakilan Komtak (Komunitas Tionghoa Antikorupsi) memberikan kontribusi dalam penguatan materi mata kuliah antikorupsi," jelas Anies.
Hingga saat ini, kata Anies, kontribusi Lieus tak berhenti dan bangsa ini kehilangan salah satu sosok pejuang, aktivis, sosok yang memiliki semangat luar biasa.
"Beliau juga sosok yang tak kenal takut apapun tantangannya, dan mengerjakan apa yang beliau yakini itu benar. Semoga perjuangan beliau dapat kita teruskan bersama," tutup Anies.
Profil Lieus Sungkharisma
Aktivis keturunan Tionghoa ini lahir di Cianjur, Jawa Barat pada 11 Oktober 1959 dengan nama asli Li Xue Xiung. Lieus dikenal sebagai aktivis cukup populer di Indonesia. Ia juga tercatat sempat menduduki berbagai jabatan penting di organisasi-organisasi besar.
Lieus sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) dan Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986-1991.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Kemudian, ia juga pernah dipercaya untuk menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada tahun 1985 juga Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.
Terakhir, Lieus pernah menjadi Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus Wakil Presiden The World Peace Committee.
(mdk/ded)