Anies Selalu Urutan Terakhir di Survei, PKB: Ada Indikasi Melegitimasi Kecurangan
PKB menilai survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya.
Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menduga ada indikasi untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu di Pemilu 2024.
Anies Selalu Urutan Terakhir di Survei, PKB: Ada Indikasi Melegitimasi Kecurangan
Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menduga ada indikasi untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu di Pemilu 2024. Indikasi itu terlihat melalui survei elektabilitas calon presiden.
Survei-survei itu selalu menempatkan Anies Baswedan di posisi ketiga di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
"Ini saya membaca ada indikasi melegitimasi sebuah rencana besar untuk melegitimasi kecurangan kelompok tertentu, saya enggak bisa menyebut kelompok manapun juga karena nanti masih dinamis," kata Cucun di kantor DPP PKB, Selasa (10/10) malam.
- Survei LSI: Prabowo-Gibran Pasti Maju ke Putaran 2, Tapi Siapa Lawannya Masih Belum Tahu
- Begini Jurus Prabowo-Gibran Tekan Pengangguran di Kalangan Milenial
- Tak Percaya Hasil Survei, Ketua TPN Yakin Ganjar-Mahfud Menang 54 Persen di Pilpres 2024
- 56 Artefak Berusia 7.000 Tahun Muncul Setelah Bongkahan Es Mencair, Ada Palu dari Tulang Sampai Sepatu Bot
Survei-survei yang kini dipublikasikan menjadi alat melegitimasi upaya kecurangan nantinya. Cucun meminta survei jangan dijadikan alat untuk melakukan framing ke publik.
"Jangan sampai keluar survei ini melegitimasi nanti apa langkah yang akan dilakukan. Maka saya imbau semua anak bangsa yang ada di kita ini negeri tolong jangan sampai membuat sesuatu hal yang memframing semua mindset yang ada pikiran masyarakat di republik ini dengan survei-survei,"
katanya.
merdeka.com
Cucun mengaku sudah mencatat daftar survei mana saja yang hanya main-main. Meski begitu, kubu pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin tidak gentar menghadapinya.
"Ya kita bisa membaca mana ini yang main-main mana yang betul betul mensurvei dengan indikator-indikator akademis yang betul benar ya kita melihat kami tidak gentar," katanya
"Misalkan sekarang dengan survei buncit semacam sekarang ini, diframing kemudian juga diamplikasi di dalam media sosial. Ini kan saya memandang ini ada sesuatu rencana besar mungkin untuk melegitimasi apa yang dilakukan itu dengan survei-survei yang sekarang dibangun dari awal seperti ini,"
jelas Cucun.
merdeka.com
Survei Poltracking
Poltracking Indonesia merupakan salah satu lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan jauh tertinggal dibandingkan capres lain, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Kondisi itu terlihat dalam hasil survei Poltracking periode 3-9 September 2023.
Prabowo Subianto unggul dengan angka 38,9 persen, Ganjar Pranowo 37 persen dan Anies Baswedan berada di posisi terakhir 19,9 persen.
"Selisihnya di antara Prabowo-Ganjar 1,4%, sementara Anies cukup jauh tertinggal dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam simulasi individu ya," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, dalam rilis daring, Sabtu (7/10).
Eelektabilitas Prabowo meningkat dari 37,5 persen menjadi 38,9 persen, Ganjar naik dari 35,9 persen menjadi 37 persen dan Anies Baswedan dari 15,3 persen menjadi 19,9 persen.
Survei dilakukan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden yang merupakan warga dengan hak pilih, berusia 17 tahun ke atas.
Margin of error survei berada di +- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden.
Survei LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga memperlihatkan elektabilitas Anies berada di posisi akhir. Survei dilakukan pada 18-20 September 2023 terhadap 1.206 responden. Survei
Dalam simulasi tiga nama, Prabowo Subianto unggul dengan perolehan 34 persen. Kemudian, di posisi kedua Ganjar Pranowo dengan perolehan 30,4 persen. Sementara, Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 22 persen.
Survei dilakukan melalui telepon dan ada 17% yang tidak tercover. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah.