Anin, tersangka kasus utang keperawanan pecat pengacaranya
Shandy menyebut, bukan persoalan ekonomi yang menjadi dasar pemecatannya. Karena selama ini gratis mendampingi Anin.
Keluarga pelaku kasus utang keperawanan, Suci Anin Nastiti (SAN atau AS) mencabut kuasa pengacara yang selama ini mendampinginya. Pencabutan kuasa tersebut efektif berlaku mulai, Rabu (19/8) besok.
"Tadi keluarga Anin mencabut surat kuasa dari saya. Alasannya saya sendiri tidak tahu. Tadi pihak keluarga, kalau tidak salah tantenya atas nama pihak keluarga menyampaikan itu," kata Sandy Iriawan, mantan pengacara tersangka Anin di Mapolres Malang Kota, Selasa (18/8).
Shandy selama ini melalui penunjukkan oleh penyidik Polres Malang Kota mendampingi tersangka Anin. Pihaknya telah melakukan pendampingan selama proses penyelidikan kliennya.
Hingga saat ini Shandy sendiri belum mengetahui motif pemecatannya. Dia juga belum tahu pengacara yang akan menggantikannya. Secara teknis, Shandy mengaku telah menjalankan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga merasa tidak ada kesalahan besar yang diakibatkan dari proses pendampingannya.
"Semua tahapan saya sudah lalui. Kemarin sudah olah TKP, saya kemarin yang memberi masukan untuk dilakukan dua olah TKP versi Anin dan juga versi Gama. Juga sudah mendampingi selama melakukan visum Anin," katanya.
Namun Shandy menyebut, bukan persoalan ekonomi yang menjadi dasar pemecatannya. Selama ini proses pendampingan yang diberikan juga masih gratis.
Shandy sendiri melihat, dalam posisi Anin sekarang sangat dibutuhkan seorang pengacara. Karena itu, dirinya berharap pihak keluarga segera menunjuk pengacara penggantinya.
"Dia butuh pendamping, kasusnya masih panjang," tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Malang Kota, Adam Purbantoro mempersilakan pihak keluarga untuk segera menunjuk pengacara baru. Namun hingga kini pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi.
"Ya kasihan kalau tidak ada pengacaranya, tapi kita tunggu saja," katanya.
Gama Mulya dan Anin ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan, pembiusan dan pemerkosaan atas korban EW. Berdasar pengakuan Anin, tindakan itu dilakukan untuk membayar keperawanannya. Karena saat berhubungan badan dengan Yama, dirinya sudah tidak perawan.