Antisipasi kenaikan BBM, Pemkot Semarang minta warga naik bus
Pengalihan menggunakan bus juga untuk menyikapi rencana kenaikan harga BBM pada tahun ini.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, meminta kepada warganya agar mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih naik Bus Rapid Transit (BRT) koridor III jurusan Pelabuhan Tanjung Emas-Akpol PP. Hal ini dilakukan untuk menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Tak hanya itu saja, pengalihan menggunakan bus juga untuk menyikapi rencana kenaikan harga BBM pada tahun ini. "Maka sebaiknya konsumsi bahan bakar untuk kendaraan pribadi harus dihemat. Salah satunya, dengan beralih menggunakan transportasi umum yang murah dan nyaman," kata pria akrab disapa Hendi, saat dihubungi merdeka.com, di Semarang Jawa Tengah, Rabu (15/11).
Terlebih lagi, katanya, pengoperasian perdana bus Trans Semarang koridor III pada bulan ini, sejak awal memang sudah direncanakan demi mengurangi kepadatan arus lalu lintas dan untuk mengoptimalkan layanan bagi masyarakat di bidang transportasi.
Pembukaan trayek baru bagi bus Trans Semarang lantaran perkembangan BRT di tiga koridor sebelumnya, dari hari ke hari cukup menggembirakan. Hendi menyebut, bila sebelumnya tiga koridor BRT semula hanya memiliki 3000 penumpang, namun hingga saat ini jumlah penumpangnya meningkat tajam mencapai 18.000 orang.
"Jadi, sejak 2010 penumpangnya baru 3000 per hari tapi saat ini sudah 18.000 penumpang per hari. Makanya, kami terus berupaya meningkatkan pelayanan bagi warga Semarang khususnya yang naik BRT," urainya.
Di lain pihak, Berdasarkan data DPD Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Jawa Tengah, pemakaian BBM untuk angkutan umum hanya memakai 7 persen kuota BBM. Sisanya 97 persen didominasi pemakaian kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor.