Antisipasi penumpukan pemudik, ASDP siapkan kapal-kapal jumbo
ASDP juga memberlakukan kenaikan tarif untuk penyeberangan malam hari.
Untuk melayani penumpang selama arus mudik lebaran, PT Angkutan Sungai Danau Penyeberangan (ASDP) menyiapkan kapal-kapal jumbo dan memperbaiki infrastruktur pelabuhan. Fasilitas ini, untuk memperkecil risiko penumpukan penumpang kapal di pelabuhan penyeberangan.
"Berbagai infrastruktur, fasilitas dan sistem, siap dioperasikan untuk memberi keamanan dan kenyamanan pemudik. Kami juga siap mengoperasikan kapal-kapal berkapasitas besar untuk mengangkut pemudik di lintasan-lintasan ramai," terang Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Danang Baskoro di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/7).
Ferry juga menyebut, pola operasi layanan juga akan dimodifikasi agar bisa lebih cepat. "Fasilitas pelabuhan juga kita perbaiki agar lancar dan berkoordinasi lebih intensif dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan, baik di dalam maupun luar pelabuhan," katanya.
Meski berbagai perbaikan sudah dilakukan, masih kata Ferry, risiko kepadatan penumpang dimungkinkan tetap terjadi di pelabuhan penyeberangan.
"Karena musim mudik lebaran berbeda dengan hari-hari normal. Lonjakan penumpang dan kendaraan sangat luar biasa di musim lebaran. Tapi paling tidak, upaya yang telah kita lakukan ini, bisa memperkecil penumpukan penumpang," harapnya.
Dia mencontohkan, kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang misalnya. Di hari-hari normal jumlah penyeberang hanya 1.200 motor dan 400 mobil pribadi per harinya.
"Tapi pada masa puncak mudik lebaran, jumlahnya melonjak drastis, menjadi rata-rata 19 ribu motor dan enam ribu mobil pribadi," ucapnya.
Akibatnya, selalu ada beberapa permasalahan yang terjadi. Seperti antrean panjang di loket penjualan tiket, sementara lahan parkir juga tidak mencukupi, terutama pada malam hari. Lonjakan penumpang ini, juga mengakibatkan kemacetan, baik di dalam maupun area pelabuhan.
"Tidak hanya itu, tetapi juga berdampak pada rasa ketidaknyamanan dan rasa kelelahan pemudik dan menimbulkan kesemrawutan. Apalagi sampai cuaca buruk," ungkap Ferry.
Untuk meminimalisir masalah ini, ASDP akan memberlakukan dua tarif di tiga pelabuhan padat pemudik, yaitu Merak-Banten, Gilimanuk-Bali dan Ketapang-Banyuwangi. Dengan sistem dua tarif ini, pemudik yang pulang kampung malam hari, tarifnya akan lebih mahal dari tiket siang hari.
Sementara penyeberangan di Selat Madura melalui Pelabuhan Tanjung Perak, yaitu Ujung-Surabaya, dimungkinkan tidak ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan.
Hal ini dikarenakan penyeberangan dari Surabaya ke Madura atau sebaliknya, juga bisa ditempuh melalui jalur Jembatan Suramadu. "Kan sudah ada Jembatan Suramadu. Apalagi sekarang sudah digratiskan," terangnya.