Antisipasi serangan WannaCry, Pemkab Bekasi imbau lakukan bakup data
Menurut dia, sejauh ini perangkat komputer yang ada di seluruh satuan kerja perangkat daerah, hingga tingkat desa maupun kelurahan cukup aman. Belum ada yang terdeteksi terkena serangan WannaCry.
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengantisipasi adanya serangan virus Malware Ransomware Wannacrypt. Antisipasi dilakukan dengan mengeluarkan imbauan di seluruh satuan kerja agar melakukan backup data.
"Kami melakukan sesuai dengan instruksi Kementerian Kominfo," kata Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Kabupaten Bekasi, Benny Saputra, Senin (15/5).
Menurut dia, sejauh ini perangkat komputer yang ada di seluruh satuan kerja perangkat daerah, hingga tingkat desa maupun kelurahan cukup aman. Belum ada yang terdeteksi terkena serangan WannaCry.
"Di dinas kami sendiri sudah melakukan backup data, selain hari ini setiap hari kami melakukannya karena kita punya data recovery centre (DRC)," jelas Benny.
Sejumlah warung internet di Kabupaten Bekasi, juga melakukan hal yang sama. Mereka melakukan backup data di server utama untuk menghindari serangan virus tersebut.
"Kami ada 21 CPU, semua sudah dibackup, dan kami juga memasang antivirus untuk menangkal virus masuk," kata pengelola warnet di Tambun Selatan, Helmi.
Baca juga:
Pemprov Jabar antisipasi serangan Ransomeware Wannacry
Pemerintah diminta waspada serangan malware di sektor perbankan
Imbas serangan WannaCry, pelayanan RS Dharmais terganggu
Langkah Menghindari Infeksi Ransomware WannaCrypt dari APJII
4 Alternatif OS Windows yang lebih aman dari serangan ransomware
Menristek Dikti yakin virus ransomware tak akan mengancam SBMPTN
Serangan virus Wannacrypt, KaBIN minta pengamanan data diperketat
-
Kapan serangan ransomware WannaCry terjadi? Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows.
-
Bagaimana ransomware WannaCry menyebar pada tahun 2017? Salah satu permintaan tebusan terbesar terjadi pada Serangan ransomware WannaCry pada Mei 2017 silam yang menyebar secara global melalui komputer dengan sistem windows. Serangan ini mengakibatkan 230.000 pengguna computer Windows di 150 negara tidak mengakses beberapa dokumen penting karena data dikunci peretas.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Apa yang diumumkan oleh pelaku ransomware Brain Cipher? Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini, tulis @stealthmole_int dikutip Selasa (2/7).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa itu Ransomware? Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Ransomware pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an dan dikenal sebagai "AIDS Trojan" atau "PC Cyborg".