Antisipasi Tsunami, BPBD Jatim Siapkan Mitigasi Bencana di Delapan Daerah
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi mengatakan, pihaknya telah membekali penduduk di 8 daerah di sekitar laut Selatan Jatim tentang ancaman bahaya tsunami.
Ancaman potensi bahaya tsunami yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bergerak cepat. Penduduk 8 daerah pesisir di Jatim pun dibekali mitigasi penanggulangan apabila potensi tersebut benar-benar terjadi serta mencari titik evakuasi.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Yanuar Rachmadi mengatakan, pihaknya telah membekali penduduk di 8 daerah di sekitar laut Selatan Jatim tentang ancaman bahaya tsunami. 8 daerah di sekitar laut selatan Jatim itu antara lain dari Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember hingga Banyuwangi.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan tsunami yang menewaskan pemilik tengkorak itu terjadi? Dalam sebuah makalah PLOS One yang diterbitkan pada 2017, tim internasional yang dipimpin ahli antropologi Mark Golitko dari University of Notre Dame di Indiana, Amerika Serikat, menyajikan bukti bahwa tengkorak tersebut, yang ditemukan di daerah pasang surut hutan bakau di luar kota Aitape, pernah menjadi korban tsunami dahsyat yang menghantam pesisir pantai sekitar 6.000 tahun yang lalu.
-
Kenapa BMKG memastikan bahwa berita tentang tsunami di Batam dan Tanjungpinang adalah hoaks? Berita itu tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara.Dia menyebut berita tersebut hanya isu dan membohongi masyarakat."Karena isu tersebut tidak mempunyai dasar ilmiah yang jelas," ujarnya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
"Kita bersama pihak terkait seperti TNI dan Polri sudah menyisir daerah-daerah tersebut untuk melakukan mitigasi," katanya, Jumat (4/6).
Dia menjelaskan, masyarakat di 8 daerah tersebut sudah dikenalkan dengan ancaman, bagaimana cara menghindar, mengantisipasi sampai bagaimana masyarakat pulih kembali dan hidup harmoni dengan bencana.
"Mereka tidak hanya dikenalkan materi, tapi juga praktik bagaimana menghadapi bencana," terangnya.
Yanuar menyebut, yang perlu dipersiapkan masyarakat dan pemerintah adalah mencari titik evakuasi yang tingginya di atas 29 meter atau di atas 22 meter dari gelombang dan genangan yang diprediksikan.
"Kemungkinan buruk gelombang tsunami sampai 29 meter adalah hasil kajian dan survei tim ahli. Tapi soal kepastiannya kita semua tidak tahu," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Jumat (4/6), dari BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Tanjung Perak Surabaya saat ini terdapat pusat tekanan rendah 1006 hPa di Barat Daya Sumatera dan pola angin terpantau di wilayah Samudra Pasifik Utara Halamhera.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Surabaya M Arif Wiyono menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Selatan ke Barat dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur ke Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Laut Banda, Perairan Yos Sudarso, dan Laut Arafuru," tukasnya.
Berdasarkan catatan, berikut data tinggi gelombang laut dengan kategori sedang dan tinggi yang saat ini terjadi dibeberapa wilayah perairan:
Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 m (Sedang) dapat terjadi di:
• Perairan Kalteng bag. timur • Perairan Tuban-Lamongan
• L. Jawa utara Bawean • Perairan Utara Madura
• L. Jawa selatan Bawean • Perairan Kep. Sapudi
• L. Jawa barat Masalembo • Perairan Kep. Kangean
• L. Jawa timur Masalembo
Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 m (Tinggi) dapat terjadi di:
• Perairan selatan Jatim
• S. Hindia selatan Jatim
Sebelumnya, BMKG mengingatkan potensi terburuk bencana tsunami akibat gempa bumi yang kemungkinan terjadi di wilayah pantai selatan Jatim.
Peringatan itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi Dan Tsunami Di Jawa Timur Jumat (28/5) lalu. Berdasarkan kajian tim ahli BMKG, potensi terburuk bencana tsunami tersebut setinggi 26-29 meter di perairan selatan Jawa Timur dari gempa berkekuatan 8,7 skala richter tepatnya di lepas pantai perairan Kabupaten Trenggalek.
"Waktu tiba gelombang tsunami tercepat akan sampai di Kabupaten Blitar dengan waktu tempuh gelombang dari pusat gempa selama 20-24 menit," katanya.
Hasil analisis dan kajian BMKG juga menyatakan bahwa potensi genangan hasil tsunami itu bisa mencapai setinggi 22 meter. "Genangan bisa mencapai 22 meter, ini sampai masuknya juga menjorok cukup jauh ke daratan," tuturnya.
Prediksi tersebut berdasarkan terus meningkatnya aktifitas kegempaan di perairan selatan Jatim selama 5 tahun terakhir.
Baca juga:
BMKG Pastikan Alat Warning Tsunami Berfungsi dengan Baik
5 Fakta Terbaru Potensi Gempa dan Tsunami 29 Meter di Jatim, Ini Kata Pakar Geologi
BMKG Sebut Skenario Terburuk Tsunami di Jatim Dibuat untuk Mitigasi
BMKG Sebut Skenario Terburuk Tsunami di Jatim, Ketinggian hingga 30 Meter
VIDEO: BMKG Ungkap Potensi Tsunami Tinggi di Pesisir Jawa Timur
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Dampak Siklon Tropis Choi-Won di Sultra