'Apa yang dilakukan AKBP Brotoseno sangat memalukan institusi Polri'
'Apa yang dilakukan AKBP Brotoseno sangat memalukan institusi Polri' Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan. Dia mengapresiasi Polri telah mengungkap kasus suap senilai Rp3 miliar itu.
Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) Polri melakukan operasi tangkap tangan terhadap AKBP Brotoseno. Anggota Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, diduga telah melakukan pungutan liar dalam perkara dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan, mengapresiasi Polri telah mengungkap kasus suap senilai Rp3 miliar itu.
"Kami apresiasi tindakan tegas tim Saber Pungli Mabes Polri dengan pimpinan Komisaris Jenderal Pol Dwi Priyatno," katanya di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (18/11).
Edi mengatakan, kasus suap yang menjerat perwira menengah kepolisian itu mencoreng nama baik dan citra Polri. Mantan komisioner Kompolnas itu juga menyatakan, tindakan Brotoseno yang telah menyalahgunakan wewenang sebagai aparat penegak hukum, harus disanksi.
"Apa yang dilakukan Brotoseno sangat memalukan institusi Polri," ujar Edi.
Bahkan, katanya, jika di pengadilan nanti terbukti Brotoseno menerima suap maka pantas dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat (PTDH) agar menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota Polri lainnya.
Sebelumnya, tim Satgas Saber Pungli Polri telah menangkap perwira menengah Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Brotoseno dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang diduga menerima uang suap sebesar Rp3 miliar.
"Benar ada OTT (operasi tangkap tangan) dari tim Satgas Saber Pungli diserahkan ke Bareskrim," kata Inspektur Pengawas Umum Polri Komisaris Jenderal Polisi Dwi Priyatno di Jakarta, Kamis (17/11).
Dwi menuturkan AKBP Brotoseno diduga melakukan tindakan pemerasan terkait proyek cetak sawah dengan luas ribuan hektare di Ketapang, Kalimantan Barat.
Baca juga:
Cerita eks penyidik KPK kekasih Angelina Sondakh kena OTT Rp 3 M
Ketua ormas di Medan peras perusahaan pengaspal jalan Rp 4 juta
Kena OTT Rp 3 miliar, AKBP Brotoseno diperiksa Propam
Polisi kena OTT Rp 3 miliar adalah AKBP Brotoseno, eks penyidik KPK
Pamen Polri berinisial B kena OTT pungli, uang Rp 3 miliar diamankan
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.